Sabtu, 4 Oktober 2025

Royal Family

Dinilai Terlalu Boros, Pangeran William dan Kate Middleton Habiskan Rp 276,5 Juta untuk Pagar

Pangeran William dan Kate Middleton menuai kecaman dari pegiat anti-Kerajaan Inggris karena menghabiskan Rp 276,5 juta untuk membuat pagar.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Instagram.com/@royal.addicted
Pangeran William dan Kate Middleton menuai kecaman dari pegiat anti-Kerajaan Inggris karena menghabiskan Rp 276,5 juta untuk membuat pagar. 

TRIBUNNEWS.COM - Pangeran William dan Kate Middleton dinilai terlalu boroso oleh pegiat anti-Keluarga Kerajaan Inggris.

Graham Smith dari Organisasi Republic Campaign Ltd juga meminta Duke dan Duchess itu untuk membayar semua pengeluaran menggunakan  biaya pribadi.

Bahkan dia terang-terangan meminta agar keluarga kerajaan agar dihapuskan saja.

Lalu kepala negara Inggris yang baru segera dipilih.

Dikutip dari Daily Star UK, Smith menentang kebijakan wajib pajak harus membiayai tagihan anggota Kerajaan Inggris.

Baca: 14 Momen saat Kate Middleton dan Meghan Markle Berpakaian ala Princess Diana, Warna dan Model Mirip

Baca: Kate Middleton dan Pangeran William Pamer Kemesraan di Depan Publik

Kate Middleton dan Pangeran William
Kate Middleton dan Pangeran William (Instagram/kensingtonroyal)

Menurutnya, Ratu harusnya digaji tahunan sebagaimana jabatan Perdana Menteri Inggris.

Smith tampaknya geram setelah tahu pengeluaran yang dilakukan Pangeran William dan Kate Middleton.

Beberapa waktu lalu, pasangan ini dikabarkan menghabiskan Rp 276,5 juta untuk membangun pagar rumah.

Duke dan Duchess Cambridge melakukan itu untuk mencegah pengintaian dari paparazi.

Smith mengatakan biaya sebesar itu merupakan pengeluaran yang berlebihan.

"Biasanya para bangsawan menghabiskan uang sebanyak ini karena yang mereka pikirkan hanyalah gaya hidup mereka sendiri," katanya.

Smith bercerita Kate dan William kerap menghabiskan uang untuk bepergian domestik menggunakan pesawat pribadi maupun helikopter.

Pangeran William dan Kate Middleton kepergok pegangan tangan
Pangeran William dan Kate Middleton kepergok pegangan tangan (Tangkap layar Hello Magazine)

Padahal menurutnya, calon penerus takhta itu bisa menghemat pengeluaran dengan menggunakan kereta api.

"Pada umumnya biaya pengeluaran kerajaan lebih besar daripada catatan rumah tangga kerajaan."

"(Pengeluaran kerajaan) diperkirakan senilai Rp 6,4 triliun dari wajib pajak, perlu segera dilucuti," ujar Smith.

Baca: Meghan Markle Tuai Hujatan dari Netizen Lantaran Dituding Jiplak Pidato Steve Jobs

Baca: Bukan Lagi Bagian Kerajaan Inggris, Meghan Markle Disebut Berencana Calonkan Diri Jadi Presiden AS

Smith mengatakan warga Inggris tidak berutang apapun kepada keluarga kerajaan.

Sehingga menurutnya Kate dan William tidak menggunakan pajak itu untuk membiayai kehidupan mereka.

"Kami tidak berutang penghasilan pada Pangeran William dan Kate, kami tidak berutang peran pada mereka, kami tidak berutang apapun pada mereka," kata Smith.

"Mereka bisa pergi (bekerja) dan cari penghasilan sendiri," tambahnya.

Lebih lanjut Smith membeberkan gagasannya terkait Ratu yang menjadi kepala negara namun digaji layaknya perdana menteri.

Dalam gambar tanpa tanggal terbaru yang dirilis oleh Istana Buckingham pada 5 April 2020, Ratu Inggris Elizabeth II memberikan pidatonya untuk warga negara Inggris dan Persemakmuran sehubungan dengan epidemi virus corona di Windsor Castle, sebelah barat London.
Dalam gambar tanpa tanggal terbaru yang dirilis oleh Istana Buckingham pada 5 April 2020, Ratu Inggris Elizabeth II memberikan pidatonya untuk warga negara Inggris dan Persemakmuran sehubungan dengan epidemi virus corona di Windsor Castle, sebelah barat London. (BUCKINGHAM PALACE / AFP)

"Monarki ada di sana untuk memberi kita satu orang pemimpin dan itu adalah kepala negara, Ratu."

"Karena itu, sang Ratu harus mendapat gaji tahunan yang sama dengan gaji Perdana Menteri."

"Biayanya harus dikurangi jadi kita bisa menghemat Rp 6,4 triliun dan hanya membiayai kepala negara," jelas Smith.

Sementara itu Pangeram William dan Kate Middleton belum berkomentar terkait kritikan ini.

Baca: Pangeran Harry Menyesal Tinggalkan Istana Kerajaan Inggris?

Baca: Meghan Markle Ditawari Wawancara Seharga Rp 19 Miliar Terkait Alasannya Keluar dari Kerajaan Inggris

Republic Campaign Ltd didirikan pada 2006 dengan tujuan menghapuskan keluarga kerajaan.

Dalam situsnya, organisasi ini bertujuan menghapus monarki di Inggris demi mewujudkan negara yang demokratis.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved