Pangeran William dan Kate Middleton Dikecam karena Habiskan Rp 276 Juta Buat Pagar
Pegiat anti-Keluarga Kerajaan Inggris menilai Pangeran William dan Kate Middleton terlalu boros.
TRIBUNNEWS.COM - Pegiat anti-Keluarga Kerajaan Inggris menilai Pangeran William dan Kate Middleton terlalu boros.
Graham Smith dari Organisasi Republic Campaign Ltd juga meminta Duke dan Duchess itu untuk membayar semua pengeluaran dengan biaya pribadi.
Bahkan dia terang-terangan meminta agar keluarga kerajaan agar dihapuskan saja.
Lalu kepala negara Inggris yang baru segera dipilih.
Dikutip dari Daily Star UK, Smith menentang kebijakan wajib pajak harus membiayai tagihan anggota Kerajaan Inggris.
Baca: Celana Ketat hingga Sikap Pelayan Jadi Awal Ketegangan Kate Middleton dan Meghan Markle?
Baca: Meghan Markle Tuai Hujatan dari Netizen Lantaran Dituding Jiplak Pidato Steve Jobs

Menurutnya Ratu harusnya digaji tahunan sebagaimana jabatan Perdana Menteri Inggris.
Smith nampaknya geram setelah tahu pengeluaran yang dilakukan Pangeran William dan Kate Middleton.
Beberapa waktu lalu pasangan ini dikabarkan menghabiskan Rp 276,5 juta untuk membangun pagar rumah.
Duke dan Duchess Cambridge melakukan itu untuk mencegah pengintaian dari paparazi.
Smith mengatakan bahwa biaya sebesar itu merupakan pengeluaran yang berlebihan.
"Biasanya para bangsawan menghabiskan uang sebanyak ini karena yang mereka pikirkan hanyalah gaya hidup mereka sendiri."
Smith bercerita bahwa Kate dan William kerap menghabiskan uang untuk bepergian domestik dengan pesawat pribadi maupun helikopter.

Padahal menurutnya calon penerus takhta itu bisa menghemat pengeluaran dengan menggunakan kereta api.
"Pada umumnya biaya pengeluaran kerajaan lebih besar daripada catatan rumah tangga kerajaan."
"(Pengeluaran kerajaan) diperkirakan senilai Rp 6,4 triliun dari wajib pajak, perlu segera dilucuti," ujar Smith.
Smith mengatakan warga Inggris tidak berhutang apapun kepada keluarga kerajaan.
Sehingga menurutnya Kate dan William tidak menggunakan pajak itu untuk membiayai kehidupan mereka.
"Kami tidak berutang penghasilan pada Pangeran William dan Kate, kami tidak berutang peran pada mereka, kami tidak berutang apa pun pada mereka," kata Smith.
"Mereka bisa pergi (bekerja) dan cari penghasilan sendiri," tambahnya.
Lebih lanjut Smith membeberkan gagasannya terkait Ratu yang menjadi kepala negara namun digaji layaknya perdana menteri.
Baca: 14 Momen saat Kate Middleton dan Meghan Markle Berpakaian ala Princess Diana, Warna dan Model Mirip
Baca: Pangeran Charles dan William Unggah Foto Lawas Keluarga Kerajaan di Hari Ayah

"Monarki ada di sana untuk memberi kita satu orang pemimpin dan itu adalah kepala negara, Ratu."
"Karena itu, sang Ratu harus mendapat gaji tahunan yang sama dengan gaji Perdana Menteri."
"Biayanya harus dikurangi jadi kita bisa menghemat Rp 6,4 triliun dan hanya membiayai kepala negara," jelas Smith.
Sementara itu Pangeram William dan Kate Middleton belum berkomentar terkait kritikan ini.
Republic Campaign Ltd didirikan pada 2006 dengan tujuan menghapuskan keluarga kerajaan.
Dalam situsnya, organisasi ini bertujuan menghapus monarki di Inggris demi mewujudkan negara yang demokratis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)