Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Sudah 3 Hari, Beijing Tanpa Kasus Baru Covid-19

Korban tewas akibat Covid-19 di China tetap tidak berubah berada pada angka 4.634 orang.

Editor: Johnson Simanjuntak
AFP/NOEL CELIS
Petugas medis yang memakai baju pelindung terlihat di kawasan Dongdan sports center, untuk mengumpulkan hasil swab test untuk mendeteksi penyebaran corona virus Covid-19, di Beijing (16/6/2020). Situasi penyebaran virus corona di ibukota Cina tersebut masuk ke dalam kategori 'sangat parah', setelah 27 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dari cluster baru di Beijing, dan membuat otoritas setempat melakukan pelacakan serta pengujian Covid-19 besar-besaran. AFP/NOEL CELIS 

TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Komisi Kesehatan Nasional China kembali melaporkan nol kasus baru virus corona (Covid-19) di kota Beijing, pada Kamis (9/7/2020).

Ini merupakan hari ketiga berturut-turut Beijing melaporkan nol kasus baru, setelah Selasa (7/7/2020) lusa mencatat rekor tanpa penambahan kasus sejak klaster baru pasar Xinfadi.

Namun secara nasional, China melaporkan sembilan kasus baru infeksi virus corona (Covid-19).

Angka ini naik dari tujuh kasus pada sehari sebelumnya, Rabu (8/7/2020).

Semua infeksi baru yang diimpor kasus, menurut pernyataan Komisi kesehatan nasional, seperti dilansir Reuters, Kamis (9/7/2020).

China juga melaporkan enam pasien asimtomatik baru, sama seperti hari sebelumnya.

"Semua kasus baru itu adalah kasus impor," Komisi Kesehatan Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Hingga hari ini juga tidak ada kasus kematian baru di daratan China.

Baca: Sudah 2 Hari Berturut-turut Beijing Tak Laporkan Kasus Baru Covid-19

Korban tewas akibat Covid-19 di China tetap tidak berubah berada pada angka 4.634 orang.

Sebagaimana diketahui Beijing telah melakukan tes Covid-19 terhadap sekitar sepertiga dari populasi pada Minggu (28/6/2020), sebagai bagian upaya pemerintah kota untuk memastikan wabah yang muncul dari pasar Xinfadi tidak terus menyebar tak terkendali.

Lebih dari ratusan orang di kota Beijing, yang memiliki populasi lebih dari 20 juta orang, telah dinyatakan positif Covid-19 sejak kasus pertama yang terkait dengan pasar Xinfadi pada 11 Juni lalu.

Daerah di sekitar Beijing tetap waspada tinggi. Daerah Anxin, kurang dari 100 mil dari ibukota China, mengumumkan pada Sabtu (27/6/2020), menerapkan lockdown ketat sampai pemberitahuan lebih lanjut.

China memberlakukan lockdown ketat pada hampir setengah juta orang di provinsi Hebei, yang menjadi klaster baru Covid-19, pada Minggu (28/6/2020).

Pemerintah China memperingatkan wabah Corona (Covid-19) masih "parah dan rumit."

Setelah sebagian besar China terkendali dari Covid-19, ratusan orang telah terinfeksi di Beijing dan provinsi Hebei, dalam beberapa minggu terakhir.

Para pejabat kesehatan mengatakan wilayah Anxin-sekitar 150km dari Beijing-akan "sepenuhnya tertutup dan dikendalikan."

Tindakan ketat yang sama pernah juga diterapkan di kota Wuhan, pada awal tahun ini.

Otoritas setempat menjelaskan, hanya satu orang dari setiap keluarga akan diizinkan untuk pergi keluar sekali sehari untuk membeli kebutuhan seperti makanan dan obat-obatan.

Wabah ini pertama kali terdeteksi di Pasar Xinfadi, Beijing yang memasok banyak produk makanan dan sayur segar kota itu. Ini memicu keprihatinan atas keamanan rantai pasokan makanan.

"Hampir sepertiga dari kasus sejauh ini telah dikaitkan dengan satu bagian daging sapi dan kambing di pasar, di mana para pekerja sedang dikarantina selama sebulan," pejabat kota mengatakan hari Minggu (28/6/2020).

Bisnis di wilayah Anxin adalah memasok ikan air tawar ke pasar Xinfadi, demikian kantor berita China Xinhua melaporkan.

Sebanyak 12 kasus Covid-19 yang ditemukan di daerah-termasuk 11 yang terkait dengan Xinfadi, media yang dikelola pemerintah China, Global Times melaporkan.

Kasus-kasus baru di Beijing telah mendorong kekhawatiran tentang kebangkitan virus di China.

Beijing telah melakukan tes massal kepada para pekerja pasar grosir, pekerja Restoran, warga lingkungan menengah dan berisiko tinggi, dan kurir pengiriman selama dua minggu terakhir.

Tes juga telah diperluas untuk semua karyawan salon kecantikan dan salon rambut kota, Global Times melaporkan.

Sejak 11 Juni lalu, ketika Beijing melaporkan kasus pertama gelombang kedua Covid-19, yang berasal dari pusat makanan dan sayuran di pasar Xifandi, tercatat 311 orang di kota lebih dari 20 juta orang telah tertular virus.(Reuters/AFP/Channel News Asia/AP/Global Times)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved