Virus Corona
Sudah 2 Hari Berturut-turut Beijing Tak Laporkan Kasus Baru Covid-19
Ini merupakan hari kedua berturut-turut Beijing melaporkan nol kasus positif virus corona baru
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Komisi Kesehatan Nasional China kembali melaporkan nol kasus baru virus corona atau Covid-19 di kota Beijing, pada Rabu (8/7/2020).
Ini merupakan hari kedua berturut-turut Beijing melaporkan nol kasus baru, setelah Selasa (7/7/2020) kemarin mencatat rekor tanpa penambahan kasus sejak klaster baru pasar Xinfadi.
Baca: Krisis Covid-19 Harus Jadi Momentum Terobosan dalam Reformasi Ekonomi
Namun secara nasional, China melaporkan tujuh kasus baru Covid-19.
Angka ini turun dari delapan kasus pada sehari sebelumnya, Selasa (7/7/2020).
"Semua kasus baru itu adalah kasus impor," Komisi Kesehatan Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Hingga hari ini juga tidak ada kasus kematian baru di daratan China.
China juga melaporkan enam pasien asimtomatik baru, turun dari 15 kasus pada hari sebelumnya.
Hingga 7 Juli, daratan china memiliki total 83.572 kasus konfirmasi positif.
Korban tewas akibat Covid-19 di China tetap tidak berubah berada pada angka 4.634 orang.
Sebagaimana diketahui Beijing telah melakukan tes Covid-19 terhadap sekitar sepertiga dari populasi pada Minggu (28/6/2020) sebagai bagian upaya pemerintah kota untuk memastikan wabah yang muncul dari pasar Xinfadi tidak terus menyebar tak terkendali.
Lebih dari ratusan orang di kota Beijing, yang memiliki populasi lebih dari 20 juta orang telah dinyatakan positif Covid-19 sejak kasus pertama yang terkait dengan pasar Xinfadi pada 11 Juni lalu.
Daerah di sekitar Beijing tetap waspada tinggi. Daerah Anxin, kurang dari 100 mil dari ibukota China mengumumkan pada Sabtu (27/6/2020), menerapkan lockdown ketat sampai pemberitahuan lebih lanjut.
China memberlakukan lockdown ketat pada hampir setengah juta orang di provinsi Hebei, yang menjadi klaster baru Covid-19, pada Minggu (28/6/2020).
Pemerintah China memperingatkan wabah Corona (Covid-19) masih "parah dan rumit."