Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Klaim Sukses Cegah Covid-19, Kim Jong Un Desak Bawahannya Tingkatkan Kewaspadaan

"Kepuasan berisiko "krisis yang tak terbayangkan dan tidak dapat disembuhkan," kata media negara KCNA

KCNA VIA KNS / AFP
Gambar 21 Juni 2019 ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 22 Juni 2019, memperlihatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan istrinya Ri Sol Ju (kanan) melambai kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping dan rekannya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong un mengapresiasi keberhasilan Pyongyang dalam mencegah masuknya virus corona atau Covid-19.

Kim Jong Un mengklaim hingga kini masih belum ditemukan satu pun kasus Covid-19 di Korea Utara.

Baca: Hasil Studi Mengungkap Bagaimana Cara Virus Corona Menginfeksi Sel Jantung Pasien Covid-19

Meskipun demikian, Kim mendesak para pejabat untuk tidak cepat berpuas diri.

Mereka diminta untuk tetap menjaga kewaspadaan terhadap virus corona.

"Kepuasan berisiko "krisis yang tak terbayangkan dan tidak dapat disembuhkan," kata media negara KCNA Jumat (3/7/2020).

Banyak pihak di luar sangat meragukan Korea Utara lolos dari pandemi, mengingat infrastruktur kesehatan yang buruk dan menutup hubungan perdagangan dan perbatasan ke China, sejak corona muncul akhir tahun lalu.

Belum lagi negara itu terkena sanksi ekonomi dari Amerika Serikat karena program nuklirnya.

Laporan KCNA mengatakan dalam pertemuan Politbiro Partai Buruh, Kim "menekankan perlunya untuk mempertahankan kewaspadaan maksimum tanpa sedikit pun relaksasi" ketika virus terus menyebar di negara tetangga.

Surat Kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun menerbitkan beberapa foto Kim pada pertemuan tersebut, yang merupakan gambar pertama darinya dalam beberapa minggu. Baik Kim maupun pejabat Partai yang berkuasa yang berpartisipasi mengenakan masker.

Sebelumnya Direktur Departemen Anti-Epidemi Pak Myong Su bersikeras, upaya pencegahan yang mereka lakukan telah berhasil sepenuhnya untuk membebaskan Korea Utara dari pandemi Covid-19.

"Tidak ada satu orang pun yang terinfeksi virus corona di negara kita sejauh ini," Pak mengatakan kepada AFP.

"Kami telah melakukan tindakan pencegahan dan pencegahan ilmiah seperti inspeksi dan karantina bagi semua personel yang memasuki negara kami. Kami juga secara menyeluruh mendesinfeksi semua barang, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," tegasnya.

Hampir setiap negara di dunia telah melaporkan adanya kasus corona. Selain China, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang terburuk terkena wabah virus pada masa awal.

Para ahli telah mengatakan Korea Utara sangat rentan terhadap virus ini karena sistem kesehatan yang lemah di negara itu.

Bahkan banyak pihak dan para pembelot menuduh Pyongyang menutupi wabah itu.

Komandan militer Top AS di Korea Selatan, Jenderal Robert Abrams, mengatakan pada Kamis (2/4/2020), bahwa pernyataan Pyongyang itu tidak ada kasus COVID-19 adalah "tidak dapat dipercaya."

"Saya dapat memberitahu Anda itu klaim yang mustahil didasarkan pada semua data intelijen yang telah kita lihat, " Abrams mengatakan kepada VOA News.

"Militer Korea Utara "dikurung" selama 30 hari pada bulan Februari hingga awal Maret selama epidemi," katanya.

"Mereka mengambil tindakan kejam di penyeberangan perbatasan mereka untuk menghentikan penyebaran," tambahnya.

Baca: Update RS Pulau Galang 3 Juli: 92 Pasien Terkait Covid-19 Masih Dirawat

Dan Choi Jung-Hun, seorang mantan dokter Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan pada 2012 itu, mengatakan kepada AFP.

"Aku mendengar ada banyak orang meninggal di Korea Utara tetapi pihak berwenang tidak mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh virus corona " (AP/AFP/Channel News Asia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved