Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Filipina Bersiap Hadapi Ledakan Kelahiran Bayi Tahun Depan karena Lockdown Virus Corona

Lockdown yang dimaksudkan untuk mencegah virus corona rupanya dapat berujung kelahiran ekstra 214.000 bayi di Filipina tahun depan.

Tarso SARRAF / AFP
ILUSTRASI - Para profesional kesehatan merawat bayi laki-laki yang baru lahir, lahir dari seorang ibu dengan gejala COVID-19 di Rumah Sakit Kota Melgaco di kota Melgaco, barat daya Pulau Marajo, Brasil, pada 12 Juni 2020 

TRIBUNNEWS.COM - Lockdown yang dimaksudkan untuk mencegah virus corona rupanya dapat berujung kelahiran ekstra 214.000 bayi di Filipina tahun depan.

Dilansir Arab Neews, jumlah tersebut diprediksi menjadi ledakan kelahiran bayi tertinggi dalam 2 dekade terakhir di negara tersebut.

Hal itu sesuai dengan data dari Komisi Kependudukan dan Pembangunan (POPCOM) Filipina.

POPCOM menilai kurangnya akses ke layanan keluarga berencana karena adanya lockdown yang diberlakukan sejak Maret, menjadi alasan utama untuk prediksi ledakan bayi tahun depan.

"Melihat angka-angka ini, kami memperkirakan bahwa karena PSBB serta pengurangan akses ke layanan program keluarga berencana, akan ada setidaknya satu kehamilan untuk setiap tiga wanita," ujar Wakil Sekretaris Juan Antonio Perez III, direktur eksekutif POPCOM, dalam sebuah laporan.

Baca: Sehari Sebelum Melahirkan, Ibu di Trenggalek Positif Covid-19, Begini Kondisinya dan sang Bayi

ILUSTRASI - Para profesional kesehatan merawat bayi laki-laki yang baru lahir, lahir dari seorang ibu dengan gejala COVID-19 di Rumah Sakit Kota Melgaco di kota Melgaco, barat daya Pulau Marajo, Brasil, pada 12 Juni 2020
ILUSTRASI - Para profesional kesehatan merawat bayi laki-laki yang baru lahir, lahir dari seorang ibu dengan gejala COVID-19 di Rumah Sakit Kota Melgaco di kota Melgaco, barat daya Pulau Marajo, Brasil, pada 12 Juni 2020 (Tarso SARRAF / AFP)

Laporan itu mengutip sebuah studi yang dilakukan University of Philippines Population Institute dan Dana Populasi PBB (UNFPA) yang mengatakan sekitar 2 juta bayi diperkirakan akan lahir di negara itu tahun depan.

Studi ini juga mencatat bahwa lebih dari 200.000 kelahiran akan berasal dari kehamilan yang tidak direncanakan.

Perez mengatakan penambahan jumlah itu adalah dampak buruk karantina masyarakat terhadap kesejahteraan keluarga.

Hal itu dinilai makin memperburuk situasi krisis kesehatan yang sedang berlangsung.

Baca: Selama Pandemi Covid-19, Angka Kehamilan di Kabupaten Semarang Melonjak 15 Persen

Laporan itu mengatakan 10 persen kelahiran tahun depan akan berada di antara individu di bawah 20 tahun.

Perez mengatakan:

"Yang lebih menyedihkan adalah angka untuk remaja, atau mereka yang berusia antara 15 dan 19 tahun."

"Perkiraan awal hanya 163.000 kelahiran yang diakibatkan dari tidak menjalani program keluarga berencana."

"Lockdown akan meningkatkan jumlah ini sebanyak 15.000, yang artinya menjadi 178.000, atau melonjak 9,3 persen."

Menurut POPCOM, jumlah kelahiran tertinggi di Filipina adalah 1,79 juta kelahiran pada tahun 2000.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved