Selasa, 30 September 2025

Reaksi Timses soal Prank dari K-Popers dan TikTokers pada Kampanye Donald Trump

Donald Trump sebelumnya mengatakan dia memperkirakan satu juta orang akan datang ke kampanyenya

Photo by Nicholas Kamm / AFP
Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020. 

Ada kekhawatiran kampanye ini bisa memicu penularan Covid-19.

Mereka yang menghadiri kampanye harus menandatangani surat pernyataan yang melindungi tim kampanye Trump dari tanggung jawab atas penyakit apa pun.

Beberapa jam sebelum acara dimulai, para pejabat mengatakan enam anggota staf yang terlibat dalam kampanye itu dinyatakan positif Covid-19.

Pandemi Covid-19 adalah satu masalah yang dibahas Trump dalam pidatonya yang berlangsung selama hampir 2 jam di Oklahoma, yang disebut sebagai jantung pendukung Partai Republik.

Ada pertentangan sengit mengenai kampanye ini, termasuk langkah hukum yang ditolak oleh Mahkamah Agung Oklahoma, yang diajukan penentang kampanye selama pandemi dengan alasan kesehatan.

Beberapa orang khawatir kampanye itu bisa menimbulkan super spreader virus corona.

Lebih dari 2,2 juta kasus Covid-19 dan 119.000 kematian terkait telah dilaporkan di AS, menurut data dari Johns Hopkins University.

Dalam pidato pembukaannya, Trump mengatakan bahwa ada "orang-orang yang sangat jahat di luar, mereka melakukan hal-hal buruk", tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Aktivis Black Lives Matter sebelumnya berkumpul di luar gedung kampanye itu sebelum acara dimulai. Mengenai virus corona, Trump mengatakan dia telah mendorong para pejabat untuk memperlambat pengujian karena hal itu menyebabkan "lebih banyak kasus yang ditemukan".

Dia menggambarkan tes Covid-19 sebagai "pedang bermata dua".

"Inilah bagian yang buruk: Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang (yang terinfeksi), Anda akan menemukan lebih banyak kasus," katanya kepada pendukungnya yang bersorak.

"Jadi saya bilang 'perlambat pengujian'. Mereka menguji dan menguji."

Virus corona, kata Trump, memiliki banyak nama, termasuk "Kung Flu", istilah xenofobia yang tampaknya merujuk ke China, tempat Covid-19 bermula.

Hampir 120.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di AS sejak pandemi dimulai, angka yang menurut para ahli kesehatan bisa jadi jauh lebih tinggi seandainya jumlah pengujian tidak ditingkatkan.

Tes Covid-19, kata pejabat kesehatan, penting dilakukan untuk memahami di mana dan seberapa luas virus corona menyebar, dan karenanya mencegah kematian lebih lanjut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan