Selasa, 30 September 2025

Reaksi Timses soal Prank dari K-Popers dan TikTokers pada Kampanye Donald Trump

Donald Trump sebelumnya mengatakan dia memperkirakan satu juta orang akan datang ke kampanyenya

Photo by Nicholas Kamm / AFP
Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020. 

Putrinya yang berusia 16 tahun dan teman-temannya telah memesan "ratusan" tiket.

Sama seperti Schmidt, sejumlah orang tua lain juga mengatakan anak-anak mereka melakukan hal serupa.

Alexandria Ocasio-Cortez, tokoh progresif dari Partai Demokrat, memuji anak-anak muda dan penggemar K-pop yang disebutnya telah "membanjiri kampanye Trump dengan pemesanan tiket palsu".

Belum jelas berapa banyak dari ratusan ribu tiket yang palsu, tetapi satu video TikTok tanggal 12 Juni mendorong orang-orang mendaftar untuk mendapatkan tiket gratis ke kampanye Trump, guna memastikan kursi-kursi itu kosong.

Video itu diunggah setelah kampanye diumumkan tanggal 19 Juni, dan mendapat lebih dari 700.000 likes.

Informasi mengenai kampanye itu memicu kemarahan sejumlah pihak karena jatuh pada Juneteenth, perayaan berakhirnya perbudakan AS.

Lokasi acara tersebut, Tulsa, juga kontroversial, karena merupakan salah satu tempat pembantaian ras terburuk dalam sejarah AS.

Setelah berita tentang jumlah peserta kampanye Trump yang di bawah prediksi tersebar, pemilik akun TikTok, Mary Jo Laupp, memuji hal itu dan mengatakan pada orang-orang muda yang belum cukup umur untuk memilih.

"Ingat bahwa Anda memiliki dampak karena telah melakukan satu hal dan berbagi informasi."

Jika benar, ini bukan pertama kalinya pengguna media sosial menunjukkan sikap politiknya dalam beberapa minggu terakhir.

Penggemar K-pop secara aktif menenggelamkan tagar yang digunakan oleh lawan Black Lives Matter (BLM) dalam beberapa minggu terakhir, dan mengumpulkan donasi setelah kematian pria Afrika-Amerika George Floyd bulan lalu.

Wartawan BBC Anthony Zurcher yang berada di Tulsa mengatakan, penyelenggara kampanye selalu memberikan tiket lebih banyak daripada ruang yang tersedia, sehingga orang iseng yang mengisi pemesanan, tidak akan menghentikan kehadiran orang yang benar-benar mendukung Trump.

Namun, tampaknya mereka (orang-orang yang membuat reservasi palsu) telah meyakinkan tim kampanye Trump bahwa lebih banyak orang akan datang dibandingkan yang sebenarnya ada.

Tim kampanye itu sebelumnya mengatakan sekitar 1 juta orang akan hadir di kampanye, tetapi jika setengah dari reservasi itu asli, kampanye itu akan terlihat jauh lebih ramai, ujar Zurcher.

Ketakutan akan virus corona

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan