Jumat, 3 Oktober 2025

Korea Utara Ancam Kerahkan Pasukan, Korea Selatan: Belum Ada Kegiatan Mencurigakan

Korea Selatan mengaku belum mendeteksi kegiatan yang mencurigakan dari militer Korea Utara hari ini, Kamis (18/6/2020).

Editor: Adi Suhendi
AFP / Yonhap via Korea Herald
Peta Semenanjung Korea (kiri) dan kepulan asap dari ledakan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong (kanan) - Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam Korea Selatan. Pada Selasa (16/6/2020), Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Selatan mengaku belum mendeteksi kegiatan yang mencurigakan dari militer Korea Utara hari ini, Kamis (18/6/2020).

Hal tersebut menyikapi ancaman dari Korea Utara akan memperbanyak pasukan di perbatasan dua negara.

Tindakan provokatif di perbatasan itu melanggar perjanjian 2018 untuk mengurangi ketegangan.

Sebelumnya Korea Utara mengatakan akan mengirim lebih banyak pasukan ke situs kerjasama antar-Korea di wilayahnya, membangun kembali pos jaga, dan menghidupkan kembali latihan militer di sisi utara perbatasan dengan Korea Selatan.

Baca: Hubungan Korea Utara-Korea Selatan Kian Memanas, Tentara Korut Muncul di Pos-pos Dekat Perbatasan

Langkah tersebut akan melanggar kesepakatan tahun 2018 yang melarang kedua Korea untuk mengambil tindakan bermusuhan terhadap satu sama lain.

Juru Bicara Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan kepada para wartawan bahwa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan Korea Utara telah mulai melancarkan ancaman-ancamannya.

Baca: Korea Utara dan Korea Selatan Memanas, Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul Siap Mundur

Dia mengatakan Korea Selatan akan mempertahankan kesiapan militer untuk menghadapi situasi apapun.

Rabu (17/6/2020), militer Korea Selatan memperingatkan Korea Utara akan menghadapi konsekuensi yang tidak ringan jika melanggar perjanjian.

Korea Utara Perbanyak Pasukan di Perbatasan

Dikaporkan KCNA, Rabu (17/6/2020), juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) mengatakan akan mengirimkan pasukan ke Gunung Kumgang dan Kaesong dekat perbatasan, di mana kedua negara tersebut telah melakukan proyek ekonomi bersama di masa lalu.

Juru bicara KPA juga mengatakan polisi yang telah ditarik dari Zona Demiliterisasi (DMZ) akan dibangun ulang.

Baca: Makin Memanas, Tolak Utusan Korea Selatan, Korea Utara Ancam Perbanyak Pasukan ke Perbatasan

Sementara unit artileri akan diperkuat di dekat perbatasan laut Barat, di mana para pembelot sering mengirim pesan-pesan propaganda anti-Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Seoul mendesak Korea Utara untuk mematuhi Pakta militer 2018 antar-Korea, di mana kedua belah pihak berjanji untuk menghentikan "semua tindakan bermusuhan" dan membongkar pos militer di sepanjang DMZ.

Korut Hancurkan Kantor Penghubung

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved