Media Korea Utara Ejek Korea Selatan setelah Kim Yo Jong Kritik Hubungan Korea Selatan-AS
Korea Utara menyebut sikap Korea Selatan seperti 'anjing kampung' dalam sebuah berita dari media pemerintah Korut.
Kedua lokasi itu telah ditutup sejak beberapa tahun silam dan pernah menjadi simbol persatuan antar Korea.
Militer Korut juga dikabarkan akan melanjutkan latihan militer dan membangun kembali pos jaga di perbatasan.
Selain itu mereka akan mencoba mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan Korea Selatan.
Langkah-langkah itu secara efektif akan membatalkan deklarasi Panmunjom yang ditandatangani Kim Jong Un dan Moon pada September 2018.
Dimana kedua pemimpin Korea itu berjanji akan menghentikan semua tindakan permusuhan di area tersebut.
Menanggapi ancaman dari Korut, Presiden Moon pada Rabu (17/6/2020) mengatakan pihaknya tidak akan mentolerir provokasi Korea Utara.
Belum jelas apa yang akan dilakukan Seoul setelah pernyataan tersebut.
Pada Selasa (16/6/2020) KCNA mengabarkan penghancuran kantor komunikasi antar Korea dengan dalih geram atas perbuatan para pembelot di Korea Selatan.
Baca: Korut Hancurkan Kantor Penghubung Dengan Korsel, Sekjen PBB Serukan Dua Korea Berdialog
Baca: Memanas, Militer Korea Utara Bersiap Ubah Zona Demiliterisasi Jadi Benteng Pertahanan Hadapi Korsel

Menanggapi penghancuran bangunan itu, juru bicara departemen luar negeri AS mengatakan Washington sepenuhnya mendukung upaya Seoul terhadap hubungan dengan Pyongyang.
AS juga mendesak Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan kontraproduktif lebih lanjut.
Selain itu Uni Eropa juga mengutuk tindakan Korut meledakkan gedung komunikasi dan menilainya sebagai tindakan yang tidak bisa diterima.
Kim Yo Jong menolak tawaran Korea Selatan untuk mengirim utusan khusus ke Pyongyang dalam upaya untuk meredakan situasi.
KCNA mengatakan Kim Yo Jong menilai tawaran itu tidak bijaksana dan seram.
"(Moon) sangat suka mengirim utusan khusus untuk 'mengatasi krisis' dan sering mengajukan tawaran tidak masuk akal, tetapi dia harus memahami dengan jelas bahwa trik seperti itu tidak akan lagi bekerja pada kita," kata KCNA mengutip ucapan Kim Yo Jong.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)