Minggu, 5 Oktober 2025

Lebih Vokal Ancam Korea Selatan, Kim Yo Jong Diyakini Ingin Perkuat Posisi dan Pencapaian

Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengambil langkah tegas melawan Korea Selatan disinyalir sebagai upaya memperluas pencapaian di dalam negeri.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Yonhap via Korea Herald / AFP
Kepulan asap dari ledakan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong (kiri) dan Kim Yo Jong (kanan) - Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam Korea Selatan. Pada Selasa (16/6/2020), Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong. 

Namun fakta kondisi kesehatan sebenarnya belum ada yang tahu hingga saat ini.

Rakyat Korea Utara pun juga dilarang berasumsi bahwa pemimpin mereka meninggal.

Sumber Daily NK menilai kendati demikian, Kim Jong Un perlu mempersiapkan skenario suksesi bila sesuatu terjadi kepadanya.

Bahkan ketika Kim Jong Il diterpa masalah kesehatan pada 2008 silam, Kim Jong Un dilaporkan menyusun langkah-langkah untuk memastikan suksesi.

Otoritas Korea Utara saat ini merasa perlu meningkatkan pencapaian Kim Yo Jong untuk mempromosikan otoritasnya dalam Partai Komunis dan organisasi lainnya, termasuk Liga Pemuda Kimilsungist-Kimjongilis.

Ini menjelaskan alasan Kim Yo Jong tiba-tiba mengambil sikap tegas pada Korea Selatan.

Baca: Korut Hancurkan Kantor Penghubung Dengan Korsel, Sekjen PBB Serukan Dua Korea Berdialog

Baca: 3 Hari Setelah Kim Yo Jong Ancam Korsel, Korut Ledakkan Kantor Penghubung antar-Korea di Perbatasan

Korea Summit Press Pool) Kim Yo Jong menjadi satu-satunya wanita dalam pertemuan antara sang kakak, Pemimpin Korea Utara kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In.
Korea Summit Press Pool) Kim Yo Jong menjadi satu-satunya wanita dalam pertemuan antara sang kakak, Pemimpin Korea Utara kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. (AP)

Sebelumnya, setelah Kim Yo Jong mengecam para pembelot karena mengirimkan propaganda di Paralel ke-38, dia merilis pernyataan lain sehari kemudian yang berjanji akan menutup kantor penghubung antar-Korea.

Pada 9 Juni, Korea Utara memberi tahu Korea Selatan bahwa pihaknya akan memperlakukan Korsel sebagai musuh.

Tiga jam setelah pernyataan itu dirilis, negara mematikan semua jalur komunikasi dengan Selatan.

"(Kim Yo Jong) adalah anggota garis keturunan Paekdu sehingga dia dapat memperluas kekuatannya tanpa perlu izin dari pejabat atau organisasi lain, tetapi dia perlu mencapai sesuatu sekarang yang akan memberinya dukungan dari seluruh orang," sumber mengatakan kepada Daily NK.

"Pihak berwenang fokus pada mempromosikan pencapaian [Kim Yo Jong] kepada anggota partai, anggota militer dan orang-orang untuk mencegah para penatua revolusioner dari menimbulkan masalah," tambahnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved