Sabtu, 4 Oktober 2025
Deutsche Welle

Bisnis Surogasi: Kisah Perempuan Ukraina yang Sewakan Rahimnya

Ribuan perempuan Ukraina menjadi ibu pengganti. Mereka memperbolehkan rahimnya dipakai untuk membesarkan janin milik pasangan lain,…

Alina Stachorska adalah satu dari sekitar 1.500 perempuan Ukraina yang pada tahun lalu menjadi ibu pengganti atau ibu surogasi dan memperbolehkan rahimnya disewa untuk membesarkan jabang bayi milik orang asing.

Perempuan berusia 32 tahun yang memiliki dua putra itu sudah tiga kali menjadi ibu pengganti. Alina pertama kali melahirkan bayi surogasi untuk pasangan dari Irlandia ketika itu usianya baru 21 tahun. Setelah itu, ia juga melahirkan anak untuk pasangan Jerman dan pasangan dari India.

Berbeda dari banyak ibu pengganti lainnya, Alina bersedia diwawancarai Deutsche Welle dengan menggunakan nama asli. Namun ia tidak mau bercerita tentang tentang bayaran yang ia terima. Topik ini dilarang oleh kontraknya. Namun, sebagaimana DW ketahui dari sumber lain, rata-rata ibu pengganti atau ibu surogasi di Ukraina menerima bayaran sebesar 15.000 euro atau sekitar Rp 238 juta. Berikut kisah Alina Stachorska.

Deutsche Welle: Bagaimana ceritanya sampai Anda bisa menjadi ibu pengganti?

Alina Stachorska: Pertama kali saya masih sangat muda. Saat itu hubungan dengan suami pertama saya tidak begitu baik. Saya harus meninggalkannya. Tetapi saya tidak punya apartemen untuk saya dan anak pertama saya yang saat itu berusia tiga setengah tahun.

Kami sempat tinggal bersama nenek saya selama enam bulan. Saya berusaha mencari pekerjaan, tetapi tidak punya pelatihan keterampilan. Lalu sebuah iklan tentang program surogasi menarik perhatian saya. Dengan uang yang saya dapatkan dari program ini saya bisa menyewa apartemen. Saya pergi untuk melakukan tes di klinik bersama anak saya. Dia menunggu di lorong klinik.

Apakah menjadi ibu pengganti sebuah keputusan yang sulit bagi Anda?

Saya tidak ragu sedikit pun karena saya tahu untuk apa saya melakukannya. Tentu saja saya takut. Saya pikir saya tidak akan lolos tes karena masih sangat muda. Tapi semuanya berjalan dengan baik dan saya melahirkan seorang anak. Kemudian yang kedua dan ketiga.

Apakah orang tua Anda tahu?

Iya. Mereka tinggal di Rusia. Ketika mereka pindah ke sana, saya tinggal bersama nenek saya di Kharkiv, tempat saya berasal.

Bagaimana reaksi mereka?

Baik. Tidak ada masalah sama sekali. Saya tidak menyembunyikan apa pun baik dari tetangga, teman maupun kerabat. Tentu saja ada yang berpikiran buruk tentang saya, bahwa saya menjual anak saya dan lainnya. Tetapi banyak teman saya, sekitar sepuluh hingga lima belas orang, juga kemudian berpartisipasi dalam program ini atas rekomendasi saya.

Sering orang mendengar bahwa seseorang memutuskan jadi ibu pengganti karena ingin membantu pasangan yang tidak memiliki anak. Sejujurnya, saya pergi ke sana (klinik) bukan sebagai Bunda Teresa yang ingin membantu pasangan lain. Niat utama saya adalah ingin menghasilkan uang. Itulah yang sebenarnya. Saya masih memiliki kontak dengan orang tua para bayi dan mereka sangat berterima kasih kepada saya. Dan saya senang bisa membantu mereka. Tetapi saya terutama mementingkan tujuan saya sendiri.

Tidak berpikir bahwa surogasi adalah bentuk eksploitasi perempuan?

Halaman
123
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved