Mengapa Jerman Tak Berubah Setelah Pembunuhan Bermotif Rasisme 20 Tahun Lalu?
Alberto Adriano, pria kulit hitam yang tinggal di Jerman, dipukuli hingga tewas oleh Neonazi, Juni 2000. Dua dekade berlalu, masih…
"Saya punya teman yang kakek buyutnya berasal dari Polandia, datang untuk bekerja di tambang di Essen," kata Odukonya. "Mereka sekarang generasi kedua, ketiga dan mereka orang Jerman. Tidak ada yang mempertanyakan latar belakang ini."
"Saya juga punya teman yang orang Afro-Jerman generasi ketiga, dan mereka masih disebut-sebut sebagai warga Jerman dengan latar belakang migrasi. Saya pikir, bahasa pengucilan seperti ini harus dihentikan. Kita harus berhenti menggunakan bahasa yang mendefinisikan perbedaan ini."
Kata-kata harus diikuti tindakan
Protes kesetaraan rasial bermunculan di seluruh dunia menyusul kematian warga Afrika-Amerika George Floyd. Di Jerman, demonstrasi Black Lives Matter juga terjadi di sekitar 25 kota.
Namun demikian, Odukoya tetap skeptis dengan keadaan ini sampai benar-benar ada "perombakan kebijakan negara."
"Sudah ada sejarah tentang kemarahan publik terkait serangan bermotif rasial. Tapi apa lantas ada perubahan kebijakan, apakah ini membuat orang kulit hitam merasa lebih aman di Jerman? Tidak," ujarnya.
"Adalah tugas Jerman untuk melakukan yang lebih baik dan melaksanakan janji-janji yang terus diucapkan dari satu generasi ke generasi lainnya." ae/hp