Selasa, 30 September 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Demo Anti-Rasisme untuk George FLoyd di Perancis Dibubarkan Paksa

Sebagian besar demonstran adalah anak muda yang berjalan ke pusat kota. Mereka juga menyerukan "Keadilan untuk Adama."

AFP/Seth Herald
Foto ilustrasi: Polisi Detroit menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald 

Anggota Kongres dari Partai Demokrat, John Lewis yang turut berjuang bersama Martin Luther King Jr dalam melawan segregasi, turut menggemakan harapan Sharpton yang menyatakan bahwa kematian Floyd dapat membuka jalan bagi “perubahan yang lebih besar.”

Ikon pejuang hak-hak sipil berusia 80 tahun itu mengatakan kepada “CBS This Morning” bahwa aksi unjuk rasa saat ini terasa “jauh lebih besar dan menyeluruh”.

Dia juga mengutuk ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menggunakan kekuatan militer dalam menghadapi para demonstran.

Sebelumnya, mantan menteri pertahanan AS Jim Mattis juga lontarkan kritik senada. Dia bahkan menyebut bahwa Trump “berusaha memecah belah negara”.

Sementara itu, tiga dari empat polisi yang menangkap Floyd pada 25 Mei lalu telah didakwa dengan tuduhan membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan Floyd.

Jaminan bagi ketiganya telah ditetapkan masing-masing senilai $ 1 juta. Chauvin, polisi yang paling bertanggung jawab atas kematian Floyd juga telah didakwa dengan pembunuhan tingkat kedua dan telah muncul di hadapan hakim pada pekan lalu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan