Virus Corona
Menristek: Virus Corona di Indonesia Tidak Masuk Kategori Utama Covid-19
Bambang Brodjonegoro mengungkapkan jenis virus corona yang ada di Indonesia tidak masuk kategori utama.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Indonesia dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkapkan jenis virus corona yang ada di Indonesia tidak masuk kategori utama.
Bambang mengatakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah mengirimkan whole genome secuencing virua corona dari Indonesia ke lembaga GISAID.
"Eijkman sudah mengirim yang namanya Whole Genome Secuencing ya, ada 3 yang pertama dikirim. Ternyata tiga-tiganya hanya tidak tergolong yang disebut sebagai kategori utama dari Covid-19," ujar Bambang saat diskusi webinar, Selasa (2/6/2020).
Baca: Dokter Italia Sebut Virus Corona Mulai Melemah dan Tidak Mematikan, Ini Tanggapan WHO
Bambang mengatakan GISAID membagi virus corona menjadi tiga kategori yakni S, G, dan V. Virus corona yang berasal dari Indonesia tidak masuk dalam kategori tersebut.
Baca: Mata Jadi Pintu Masuk Penyebaran Virus Corona, Ini Tips Mencegahnya dari Dokter Nina Handayani
Dirinya mengatakan virus corona di Indonesia dinyatakan masuk dalam jenis lain-lain.
"Dia masuk kategori lain-lain sehingga memang di GISAID sendiri sedang dilakukan analisa lebih dalam apakah nantinya kategori virus itu harus diperbanyak. Tidak hanya tiga seperti yang mereka analisa saat ini," ungkap Bambang.
Menurut Bambang penularan virus corona bahkan lebih cepat dibanding virus SARS.
Padahal virus corona tidak ditularkan melalui airborne, melainkan melalui droplet. Sehingga, menurutnya physical distancing dibutuhkan untuk mencegah penyebaran virus corona.