Joe Biden Sebut Keputusan Donald Trump Tidak Pakai Masker di Tempat Umum Sebagai Tindakan Bodoh
Joe Biden menyebut pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump "amat bodoh" karena tidak mengenakan masker dalam serangkaian acara publiknya.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden menyebut pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump "amat bodoh" karena tidak mengenakan masker dalam serangkaian acara publiknya baru-baru ini.
Menurut dia, kepemimpinan Trump itu sangat membahayakan kehidupan banyak orang.
Keputusan apakah akan memakai masker di depan umum telah menjadi isu politik nasional di antara dua kandidat calon presiden AS tersebut.
Baca: Trump Kesal Cuitannya Dilabeli Cek Fakta, Tuding Twitter Campuri Pilpres 2020
Trump dan Biden mengadopsi pendekatan yang sangat berbeda.
Biden memutuskan selalu memakai masker di luar ruangan, termasuk pada saat menghadiri acara Memorial Day beberapa waktu lalu.
Namn, hal itu mendapat ejekan atau sindiran dari Trump dengan me-retweet postingan Biden yang memakai masker saat menghadiri acara Memorial Day dan disertai komentar:
"ini mungkin membantu menjelaskan mengapa Trump tidak suka memakai masker di depan umum."
Presiden Trump menolak mengenakan masker dalam serangkaian acara publik, termasuk pada acara Memorial Day.
Baca: Twitter Beri Label Cek Fakta pada Kicauan Presiden AS Donald Trump
"Dia (Trump-red) bodoh, amat bodoh untuk berbicara seperti itu. Setiap dokter terkemuka di dunia mengatakan Anda harus mengenakan masker di kerumunan orang, " kata Biden dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Baca: WHO Hentikan Pengujian Obat Malaria Hidroksilorokuin yang Dikonsumsi Trump untuk Covid-19
Biden menyebut perilaku Trump itu sebagai tindakan maskulin palsu yang mengorbankan banyak nyawa orang.
Menanggapi Biden, Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan sikap Trump itu tidak merugikan siapa pun. (Reuters/The Star/AFP)
Trump Kesal Cuitannya Dilabeli Cek Fakta
Presiden Amerika Serikat Donald Trump marah atas langkah Twitter memberikan label cek fakta pada dua kicauannya.
Pada Selasa (26/5/2020), Twitter menilai kicauan Trump tidak berdasar, bahkan sesat.
Baca: Amerika Serikat dan China di Ambang Perang Dingin yang Baru