Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Penelitian Mengungkap Angka Kematian Covid-19 di Meksiko Lebih Tinggi dari Catatan Resmi

Sebuah studi baru menunjukkan jumlah kematian di negara Meksiko lebih tinggi daripada angka resmi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
gob.mx
Perayaan Hari Orang Mati di Republik Meksiko - Berdasarkan hasil penelitian, jumlah kematian di Meksiko lebih tinggi dibanding data resmi. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi baru menunjukkan jumlah kematian di negara Meksiko lebih tinggi daripada angka resmi.

Menurut catatan Worldometers pada Selasa (26/5/2020), jumlah kematian di negara ini mencapai 7.633.

Adapun angka infeksinya mencapai 71.105.

Penelitian yang diterbitkan di majalah Mexico Nexos pada Senin (25/5/2020) kemarin ini menganalisa data dari 52 pencatatan sipil ibu kota, dikutip dari The Guardian

Baca: Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa Umumkan Pelonggaran Lockdown Covid-19 Mulai 1 Juni 2020

Baca: 33 Ribu Ton Pupuk Urea Buatan Petrokimia Gresik akan Diekspor ke Meksiko

Data tersebut digunakan untuk memperkirakan jumlah sertifikat kematian yang diterbitkan pemerintah antara 1 Januari hingga 20 Mei 2020.

Peneliti sekaligus penulis laporan itu, Mario Romero Zavala dan Laurianne Despeghel menemukan 37 persen lebih banyak sertifikat kematian dikeluarkan pada April 2020 dari rata-rata di bulan yang sama itu selama empat tahun sebelumnya.

Pada akhir Mei mereka memperkirakan jumlahnya akan meningkat hingga 120 persen.

Meski peneliti mengatakan semua catatan kematian itu tidak selalu berasal dari Covid-19, tapi beberapa dari orang yang meninggal tidak sempat ke rumah sakit.

Di laporan itu tertulis beberapa orang meninggal itu tidak ke rumah sakit karena takut terinfeksi corona atau karena sebab lain.

Romero dan Despeghel menilai persentase kematian resmi Covid-19 di Kota Mexico sebesar 25 persen.

Lebih rendah dari Jerman 97 persen dan Inggris 54 persen.

Pada Senin lalu, Kota Meksiko telah mencatat 1.963 kematian akibat Covid-19 menurut Wali Kota Claudia Sheinbaum.

SURABAYA CROSS CULTURE - Delegasi asal Meksiko saat tampil dalam parade dan pembukaan Surabaya Cross Culture Folk Art Festival (CCFAF)  2019 di Jl Tunjungan, Minggu (21/7). Gelaran tahunan yang memasuki perhelatan ke-15 itu digelar hingga Kamis (25/7) diikuti oleh 13 negara dan lima kota dari dalam negeri. Tiga belas negara itu antara lain Jepang, India, Bulgaria, Uzbeskistan, Polandia, Rusia, Timor Leste, Thailand, Meksiko, Republik Ceko, Italia dan dua kota sister city Busan dan Guangzhou. Sedangkan lima kota dalam negeri yang mengikuti yaitu Jawa Barat, Kota Bagai-Sulawesi Tengah, Kota Solok-Sumatera Barat, Bali dan Pangkal Pinang-Bangka Belitung. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
SURABAYA CROSS CULTURE - Delegasi asal Meksiko saat tampil dalam parade dan pembukaan Surabaya Cross Culture Folk Art Festival (CCFAF) 2019 di Jl Tunjungan, Minggu (21/7). Gelaran tahunan yang memasuki perhelatan ke-15 itu digelar hingga Kamis (25/7) diikuti oleh 13 negara dan lima kota dari dalam negeri. Tiga belas negara itu antara lain Jepang, India, Bulgaria, Uzbeskistan, Polandia, Rusia, Timor Leste, Thailand, Meksiko, Republik Ceko, Italia dan dua kota sister city Busan dan Guangzhou. Sedangkan lima kota dalam negeri yang mengikuti yaitu Jawa Barat, Kota Bagai-Sulawesi Tengah, Kota Solok-Sumatera Barat, Bali dan Pangkal Pinang-Bangka Belitung. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Sejauh ini, angka tersebut adalah yang tertinggi dibanding negara bagian lain Meksiko.

Tetapi, lonjakan kematian ini terjadi karena meski pengawasan meningkat, pengujian Covid-19 di Meksiko masih rendah.

Meksiko secara resmi mencatat 7.394 kematian dan 68.620 infeksi Covid-19, menurut data pemerintah pada Senin lalu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved