Virus Corona
Virus Corona Sebabkan Maskapai Penerbangan Tertua Kedua di Dunia Bangkrut
Maskapai penerbangan tertua kedua di dunia, Avianca Holdings, mengalami kebangkrutan setelah gagal membayar obligasi tepat waktu akibat pandemi corona
Sejatinya Avianca sudah mengalami kebangkrutan sejak awal 2000-an.
Maskapai tua ini diselamatkan oleh seorang pengusaha minyak kelahiran Bolivia, Jerman Efromovich.
Efromovich menumbuhkan Avianca secara agresif tetapi juga membebani operator dengan utang yang signifikan.
Membengkaknya utang membuat Efromovich sampai dikeluarkan dari maskapai tahun lalu dalam kudeta dewan direksi yang dipimpin oleh United Airlines Holdings Inc.
Namun, hingga saat ini dia masih punya saham di sana.
United Airlines Holdings Inc. terancam kehilangan USD 700 juta atau Rp 10 triliun dari pinjaman Avianca.
Saat disinggung terkait pengaruhnya membuat Avianca bangkrut, Efromovich menyangkal hal tersebut.
Manajemen yang mengambil alih setelah Efromovich dipindahkan sudah berfokus pada reorganisasi pemotongan biaya yang dijuluki "Avianca 2021" sebelum krisis tahun ini.
Namun keuangan Avianca nampaknya masih tidak bisa diselamatkan.
Roberto Kriete, presiden dewan Avianca, mengatakan tahun lalu dalam sebuah pertemuan dengan karyawan bahwa maskapai itu bangkrut.
Bulan lalu, kantor akuntan Avianca, KPMG, mengatakan pihaknya memiliki keraguan substansial tentang kemampuan operator untuk bertahan setahun dari sekarang.
Yang paling mendesak, Avianca menghadapi pembayaran obligasi $ 65 juta atau Rp 968 miliar yang akan jatuh tempo pada Minggu ini.
Para analis tidak berpikir maskapai itu punya solusi terkait hal ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)