Virus Corona
Iran Buka Sementara Seluruh Masjid saat Kasus Virus Corona Belum Mereda
keputusan untuk membuka kembali masjid itu dibuat setelah ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran mulai melakukan langka pertama dalam pelonggaran pembatasan yang selama ini dilakukan untuk menahan penyebaran virus corona.
Salah satu yang paling krusial adalah pembukaan sementara seluruh masjid di Iran pada Selasa (12/5).
Kantor berita IRIB melaporkan, keputusan untuk membuka kembali masjid itu dibuat setelah ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
Baca: Anggota DPR Minta Relaksasi Masjid di Tengah Pandemi Corona, Menag: Kami Akan Diskusikan
Baca: Bantah 500 TKA China Masuk Indonesia, Pemerintah Tunda Izin Kedatangannya Sampai Situasi Membaik
Mohammad Qomi, Direktur Islamic Development Organization mengatakan, bahwa masjid hanya akan dibuka selama tiga hari untuk memperingati malam-malam khusus selama bulan suci Ramadhan.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut apakah pembukaan masjid akan dilakukan secara permanen.
Langkah ini dilakukan meskipun beberapa bagian negara di Iran kembali memperlihatkan peningkatan infeksi virus corona.
Kantor berita Tasnim melaporkan, pada Minggu (10/5) bahwa sebuah wilayah di Iran barat daya telah di tutup.
Gubernur Provinsi Khuzestan, tempat wilayah itu berada, mengatakan telah terjadi peningkatan tajam dalam kasus-kasus baru di seluruh provinsi.
Pada Jumat lalu, pertemuan keagamaan mulai dilanjutkan di 180 kota di Iran dan kota-kota yang dianggap berisiko rendah terhadap penularan virus corona setelah penangguhan dua bulan.
Baca: Teheran Siap Bertukar Tahanan dengan AS, Juru Bicara Pemerintah Iran: Tanpa Prasyarat
Sejumlah kota juga sudah mulai kembali melakukan shalat Jumat, di mana hal ini masih dilarang di ibukota Teheran dan beberapa kota besar lainnya, mengikuti pembukaan kembali pada Senin lalu dari 132 masjid di wilayah yang secara konsisten bebas dari virus.
Presiden Hassan Rouhani mengatakan, sekolah akan kembali dibuka. Iran pun sudah mencabut larangan perjalanan antar kota dan pusat perbelanjaan mulai melanjutkan kegiatan.
Di sisi lain, kematian akibat virus corona di Iran bertambah 45 dalam 24 jam terakhir menjadi 6.685.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur mengatakan dalam sebuah pernyataan di TV pemerintah, kini Iran juga memiliki 109.286 kasus positif virus corona.
Iran memang menjadi salah satu negara di Timur Tengah yang paling terpukul oleh virus corona.
Namun, dalam sepekan terakhir negara tersebut telah mulai mengurangi pembatasan pada kehidupan normal untuk mendukung perekonomiannya yang sebelumnya sudah dihantam sanksi Amerika Serikat.