Virus Corona
Donald Trump Tegaskan Satuan Gugus Tugas Virus Corona AS Tidak Dibubarkan
Presiden AS Donald Trump menegaskan Satuan Gugus Tugas Darurat yang menangani tanggapan terhadap virus corona tidak dibubarkan, Rabu (6/5/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump menegaskan Satuan Gugus Tugas Darurat yang menangani tanggapan virus corona tidak dibubarkan, Rabu (6/5/2020).
Sebaliknya, Donald Trump mengatakan Satuan Gugus Tugas tersebut melanjutkan pekerjaan 'tanpa batas'.
Mengutip dari Al Jazeera, Rabu, dalam serangkaian cuitan Twitter, Donald Trump menyebut Satuan Gugus Tugas dapat menambah atau mengurangi personel.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan akan tetap fokus untuk mengawasi AS yang terpukul karena lockdown dan ekonomi.
Saat acara memperingati Hari Perawat Nasional di Gedung Putih, Rabu, Trump mengatakan dia akan mengumumkan anggota baru Satuan Gugus Tugas Virus Corona pada Senin pekan depan.
Baca: Trump Sebut Pandemi Virus Corona Lebih Buruk Daripada Pearl Harbor atau Serangan Teror 9/11
Baca: Ilmuwan AS Ini Dipecat karena Tak Sepaham dengan Trump, Sebut Ada Kronisme di Pemerintahan

Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence yang memimpin Satuan Gugus Tugas memberikan keterangan kepada wartawan pada Selasa (5/5/2020).
Ia mengatakan, Satuan Gugus Tugas dapat ditutup dalam beberapa minggu.
Tetapi, cuitan Twitter Trump tampaknya bertentangan dengan pernyataan tersebut.
Pence menambahkan Satuan Gugus Tugas akan dipindahkan ke lembaga-lembaga federal.

Donald Trump Memuji Jajarannya
Secara terpisah, Donald Trump memuji Mike Pence.
"Mike Pence dan Gugus Tugas telah melakukan pekerjaan dengan baik," ungkap Trump selama kunjungan ke pabrik masker di Arizona.

Selain memuji Mike Pence, Donald Trump juga menyampaikan pujian untuk dua ahli medis terkemuka AS.
Trump mengatakan, dua ahli medis terkemuka itu, Dr Anthony Fauci dan Dr Deborah Birx, telah memainkan peran penting di Gugus Tugas.
Sebagaimana diketahui, Dr Fauci yang merupakan Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular AS kadang secara terbuka menentang pernyataan Donald Trump terkait pandemi virus corona.