Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Cara Selandia Baru Hilangkan Covid-19, Bergerak dengan Cepat hingga Andalkan Sains

Selandia Baru mengklaim telah menghilangkan virus corona, setelah memberlakukan lockdown selama berminggu-minggu.

Editor: Daryono
AFP
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern - Begini Cara Selandaia baru Hilangkan Covid-19, Bergerak dengan Cepat hingga Andalkan Sains 

TRIBUNNEWS.COM - Selandia Baru mengklaim telah mampu mengatasi virus corona, setelah memberlakukan lockdown selama berminggu-minggu.

Selama beberapa hari terakhir, infeksi baru didiagnosis dalam satu digit.

Padai Senin (27/4/2020), Selandia Baru melaporkan hanya satu kasus baru.

"Itu benar-benar memberi kami kepercayaan diri, bahwa kami telah mencapai tujuan eliminasi kami," ungkap Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield yang dikutip Tribunnews dari CNN, Selasa (28/4/2020).

Ia menambahkan, meski melaporkan nol kasus tetapi pihak berwenang tahu di mana kasus-kasus berasal.

"Hanya ada satu kasus sejak 1 April 2020, dimana pihak berwenang masih menyelidiki sumber infeksi," terangnya.

Baca: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Klaim Tidak Ada Kasus Corona Baru di Negaranya

Baca: Pekerja Selandia Baru Bekerja Lagi, Harus Jaga Kebersihan dan Catat Orang yang Diajak Interaksi

Lebih jauh, setelah hampir lima minggu berada dalam aturan lockdown tingkat empat, Senin kemarin merupakan hari terakhir tindakan tersebut dilakukan.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menggambarkan lockdown tingkat empat itu sebagai aturan paling ketat yang diberikan pada warga Selandia Baru dalam sejarah modern.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern -
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern - Begini Cara Selandaia baru Hilangkan Covid-19, Bergerak dengan Cepat hingga Andalkan Sains (AFP)

Pembatasan Level Tiga

Lebih lanjut, pembatasan di Selandia Baru telah mereda.

Menurut Ardern, sekira 400.000 warga Selandia Baru kembali bekerja dan 75 persen perekonomian negara itu beroperasi.

Pembatasan level tiga juga berarti bahwa Selandia Baru akan dapat mengadakan pemakaman kecil dan membeli takeaways.

Sebagai catatan, berdasarkan data worldmeters, Selandia Baru telah melaporkan 19 kematian dan 1.472 kasus virus corona yang dikonfirmasi.

Baca: Ini Prediksi Wabah Virus Corona, Benarkah Indonesia Sudah Memasuki Puncak Pandemi Covid-19?

Departemen Kesehatan mengatakan, tercatat 1.229 orang telah dinyatakan pulih.

Keberhasilan Selandia Baru dalam menghilangkan virus mungkin tampak seperti alasan untuk perayaan.

Namun, Ardern masih mendesak agar warganya selalu waspada.

"(Level tiga) adalah ruang pemulihan untuk menilai apakah pekerjaan luar biasa yang telah dilakukan Selandia Baru telah berhasil."

Bergerak dengan Cepat

Seperti banyak negara, Selandia Baru memiliki model yang menunjukkan bahwa wabah virus corona potensial dapat menghancurkan.

Terutama jika tidak ada tindakan yang diambil oleh pihak berwenang.

Tidak seperti beberapa negara lain, Selandia Baru merespons dengan relatif cepat.

Ardern mengumumkan pada 14 Maret 2020, bahwa siapa pun yang memasuki negara itu perlu mengisolasi diri selama dua minggu.

Kebijakan tersebut merupakan satu di antara pembatasan perbatasan terberat di dunia.

Ketika, pada 19 Maret 2020, Ardern melarang orang asing memasuki negara itu.

Baca: Gegara Lockdown Saat Wabah Corona, Suami Khawatir & Ngaku Sembunyikan Istri Kedua Selama 10 Bulan

Saat itu kasus infeksi virus corona di Selandia Baru dilaporkan 28 kasus yang dikonfirmasi.

Dan pada 23 Maret 2020 Ardern mengumumkan Sekandia Baru akan di-lockdown.

"Tindakan tegas, berjalan lebih cepat dan lebih awal, membantu menghilangkan virus," kata Ardern dalam sebuah pernyataan, Selasa.

Selandia Baru merupakan Rute Keberangkatan Utama ke Kepulauan Pasifik

Lebih jauh, ada beberapa alasan Selandia Baru mengambil tindakan tegas.

Seperti yang dikatakan Ardern dalam konferensi pers pada 14 Maret 2020, Selandia Baru merupakan rute keberangkatan utama ke Kepulauan Pasifik.

Menurut Ardern, Selandia Baru memiliki tanggung jawab untuk melindungi tetangga Pasifiknya.

"Di Selandia Baru, kami tidak memiliki banyak tempat perawatan intensif dibandingkan dengan beberapa negara lain,"  ungkap ahli mikrobiologi Universitas Auckland Siouxsie Wiles awal bulan ini.

"Itulah sebabnya (Ardern) bertindak sangat cepat," tambahnya.

Untuk diketahui, banyak warga Selandia Baru mendukung pembatasan ini.

Dalam survei Colmar Brunton pekan lalu, 87 persen mengatakan mereka menyetujui cara pemerintah merespons pandemi.

Menguji Secara Luas

Selandia Baru telah meningkatkan pengujiannya, ke titik yang sekarang dapat dilakukan.

Ardern mengatakan, Selandia Baru melakukan pengujian mencapai 8.000 tes per hari.

Hingga saat ini, Selandia Baru telah melakukan 126.066 tes .

Sebagai perbandingan, Inggris , negara dengan penduduk sekitar 13 kali lebih banyak dari Selandia Baru , telah menyelesaikan 719.910 tes.

Tetapi tanda nyata bahwa pengujian Selandia Baru bekerja adalah tingkat kepositifan tesnya.

Baca: MUI Minta Pemerintah Tegas Larang WNA Keluar-Masuk Indonesia Saat Pandemi Corona

Tingkat kepositifan tes Selandia Baru adalah sekitar 1 persen.

Hal ini menunjukkan tiidak ada transmisi komunitas luas yang tergelincir di bawah radar.

Ardern mencatat, di negara-negara lain di seluruh dunia, setiap orang yang terinfeksi virus corona menginfeksi sekitar 2,5 orang, Selasa (28/4/2020).

Sejak di bawah lockdown, kasus infeksi virus corona di Selandia Baru turun menjadi 0,4, kurang dari setengah orang terpapar Covid-19.

Mengandalkan Sains yang Bagus

Lebih jauh, Profesor Michael Baker, dari Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Otago, memberikan komentarnya awal bulan ini.

"Pelajaran nyata dari Selandia Baru adalah kombinasi antara sains dan kepemimpinan yang baik," katanya.

Sepanjang periode lockdown, Ardern muncul bersama Bloomfield di konferensi pers reguler, dengan Ardern sering menyampaikan pertanyaan dari media kepadanya.

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan kami memerangi dampak ekonomi dari virus dengan cara yang sama kami lakukan ancaman kesehatan," kata Ardern, Selasa (28/4/2020).

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved