Virus Corona
Ini 15 Negara di Dunia yang Belum Terkena Virus Corona, Termasuk Korea Utara
Jumlah korban jiwa akibat serangan virus tersebut mencapai 217.094, dan dilaporkan sembuh sebanyak 951.053.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir semua negara di dunia telah ditemukan kasus virus corona atau covid-19.
Kasus Covid-19 telah mencapai 3 juta kasus di lebih 185 negara hingga Selasa (28/4/2020).
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (17/4/2020), ada 15 negara yang dilaporkan belum terkena wabah virus yang menyerang salurang pernapasan dan disebut-sebut pertama kali menyebar di Kota Wuhan, China tersebut.
Saat dicocokan dengan data realtime virus corona melalui situs Worldometers, 15 negara tersebut juga masih tidak terdaftar sebagai negara yang terinfeksi Covid-19 hingga Selasa (28/4/2020).
Berikut daftar negara yang masih bebas dari virus corona:
- Komoro,
- Kiribati,
- Lesotho,
- Kepulauan Marshall,
- Mikronesia,
- Nauru,
- Korea Utara,
- Palau,
- Samoa,
- Kepulauan Solomon,
- Tajikistan,
- Tonga,
- Turkmenistan,
- Tuvalu, dan
- Vanuatu.
Masih dari sumber yang sama, kasus Covid-19 di dunia persisnya telah mencapai 3.129.135 hingga Rabu (19/4/2020) pagi.
Jumlah korban jiwa akibat serangan virus tersebut mencapai 217.094, dan dilaporkan sembuh sebanyak 951.053.
Virus corona yang diketahui menyerang saluran pernapasan ini dapat ditularkan melalui droplet atau tetesan air liur dari pasien yang terinfeksi positif virus corona kepada orang lain.
Kedati demikian, para ilmuwan, pejabat kesehatan, dan pemerintah di seluruh dunia telah mendorong warga untuk berlatih menjaga jarak fisik dan menghindari keluar rumah kecuali untuk aktivitas yang mendesak.
Penjelasan Turkmenistan nol kasus
Berdasarkan pemberitaan BBC, Selasa (7/4/2020), banyak ahli khawatir Pemerintah Turkmenistan mungkin menyembunyikan kebenaran terkait tidak adanya kasus virus corona di negaranya.
Sementara dunia tengah memerangi virus corona dan semakin banyak negara yang melakukan karantina wilayah atau lockdown untuk mengunci populasi warganya, Turkmenistan mengadakan acara bersepeda massal untuk meperingati Hari Kesehatan Dunia pada Selasa, 7 April 2020.
Negara Asia Tengah mengklaim masih memiliki nol kasus virus corona. Tetapi, dapatkan kita mempercayai angka-angka yang diberikan oleh pemeritah yang dikenal karena sensor ini?
Seorang profesor dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine, Martin McKee mengungkapkan, statistik kesehatan resmi dari Turkmenistan terkenal tidak dapat diandalkan.
"Selama dekade terakhir mereka mengklaim tidak memiliki pasien yang hidup dengan HIV/AIDS, sebuah angka yang tidak masuk akal. Kami juga tahu bahwa, pada 2000-an, mereka menekan bukti serangkaian wabah," ujar McKee.
Banyak orang di Turkmenistan bahkan takut mengungkapkan adanya Covid-19 mungkin sudah ada di negara tersebut.
"Kenalan saya yang bekerja di sebuah agen negara mengatakan, seharusnya tidak bercerita bahwa virus corona ada di sini atau saya dengar informasi tersebut, kalau tidak saya akan mendapatkan masalah," ujar seorang warga di ibu kota Ashgabat.
Namun, otoritas Turkmenistan sedang berupaya mengatasi kemungkinan wabah akan masuk dalam negaranya.
Bekerja sama dengan badan PBB
Berkoordinasi dengan badan-badan PBB, Pemerintah Turkmenistan mendiskusikan rencana aksi.
Koordinator Residen PBB, Elena Panova menyampaikan, rencana ini termasuk koordinasi tingkat negara, komunikasi risiko, investigasi kasus, diagnostik laboratorium, dan langkah-langkah lainnya.
Ketika reporter BBC menanyakan kepada Panova, apakah PBB memercayai angka resmi yang menunjukkan Turkmenistan tidak memiliki kaus Covid-19 yang dikonfirmasi, Panova menghindari memberikan jawaban langsung.
"Kami mengandalkan informasi resmi, karena inilah yang dilakukan semua negara. Tidak ada masalah kepercayaan karena itu cara kerjanya," ujar Panova.
Ia menjelaskan, langkah-langkah awal untuk membatasi perjalanan mungkin berkontribusi pada kurangnya kasus yang dikonfirmasi.
Turkmenistan memang menutup sebagian besar penyeberangan perbatasan darat lebih dari sebulan lalu.
Mereka juga membatalkan penerbangan ke China dan beberapa negara lain pada awal Februari dan mulai mengalihkan semua penerbangan internasional dari ibukota ke Turkmenabat di timur laut, tempat zona karantina dibuat.
Namun, menurut beberapa penduduk, beberapa orang dapat menyuap keluar dari zona dan menghindari dua minggu isolasi di tenda.
Panova mengatakan, semua orang yang tiba di negara itu dan mereka yang menunjukkan gejala sedang diuji untuk Covid-19.
Namun, dia tidak bisa memberikan angka pasti berapa banyak tes yang dilakukan sehari dan berapa banyak test kit Turkmenistan secara keseluruhan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Korea Utara, Berikut Negara yang Belum Terkena Virus Corona"