Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Presiden Recep Tayyip Erdogan: Turki Akan Kirimkan Peralatan Medis ke AS

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan mengirimkan peralatan medis, masker termasuk APD ke AS, Selasa (28/4/2020).

Adem ALTAN / AFP
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara ketika menghadiri pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, Turki, Rabu (11/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan mengirimkan peralatan medis, masker termasuk APD ke Amerika Serikat (AS), Selasa (28/4/2020).

Dikutip Tribunnews dari Time of India, hal ini dilakukan Turki untuk membantu upaya AS menahan wabah virus corona.

Lebih jauh, Erdogan mengatakan, lockdown tiga hari di akhir pekan berlaku di 31 kota, Jumat (1/5/2020) hingga setelah Idul Fitri yakni akhir Mei.

Dia mengatakan, jadwal normal akan segera diumumkan.

Baca: Melalui Sambungan Telepon, Erdogan dan Trump Sepakat Kerjasama Tangani Covid-19

Baca: Presiden Erdogan Umumkan Turki akan Terapkan Lagi Jam Malam pada Akhir Pekan

"Negara-negara maju bahkan meminta dukungan Turki," kata Erdogan yang dikutip Tribunnews dari Al Jazeera.

"Kami telah menawarkan dukungan untuk wilayah geografis yang luas, dari Balkan ke Afrika," paparnya.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara ketika menghadiri pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, Turki, Rabu (11/3/2020).
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara ketika menghadiri pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, Turki, Rabu (11/3/2020). (Adem ALTAN / AFP)

"Belum lama ini, kami mengirimkan bantuan medis ke AS, pada Selasa (28/4/2020)," tambahnya.

"Terdiri dari masker bedah, masker N95, jas hamzat, dan disinfektan," terangnya.

Erdogan menambahkan, pengiriman bantuan medis itu akan dikirim melalui pesawat militer Turki.

Lebih jauh, Turki melakukan lockdown akhir pekan di 31 kota pada April 2020 ini.

Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari antisipasi penyebaran virus corona.

Orang-orang yang berusia di atas 65 tahun atau mereka yang memiliki kondisi medis kronis wajib menjalani isolasi.

Pemerintah juga memberlakukan jam malam parsial bagi mereka yang berusia di bawah 20 tahun.

Virus Corona di Turki

Penyebaran virus corona (Covid-19) semakin bertambah.  

Virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini telah menyebar di lebih dari 200 negara.  

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan virus corona sebagai pandemi global, sejak Kamis (11/3/2020) lalu.  

Sebagai catatan, dikutip Tribunnews dari worldometers, Selasa (28/4/2020) pukul 17.55 WIB, Turki telah mencatat lebih dari 112.261 infeksi. 

Sekira lebih dari 2.900 kematian sejauh ini sudah dilaporkan.

Sementara itu, kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 3.080.001. 

Korban meninggal secara global tercatat ada 212.265 kasus kematian akibat Covid-19.    

Kendati demikian tercatat sebanyak 929.012 orang dinyatakan telah sembuh.  

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)  

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved