Virus Corona
Melalui Sambungan Telepon, Erdogan dan Trump Sepakat Kerjasama Tangani Covid-19
Dalam pembicaraan tersebut, Erdogan dan Trump membahas pandemi virus corona, hubungan bilateral dan perkembangan regional.
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pembicaraan telepon, pada Minggu (19/4/2020) waktu setempat.
Dalam pembicaraan tersebut, Erdogan dan Trump membahas pandemi virus corona, hubungan bilateral dan perkembangan regional.
Dua pemimpin dunia itu sepakat untuk melanjutkan "kerjasama erat" mereka dalam menangani ancaman yang ditimbulkan oleh virus corona terhadap kesehatan masyarakat dan ekonomi.
Demikian pernyataan kantor kepresidenan Turki pada Minggu (20/4/2020).
Tak ada penjelasan lebih lanjut dan mendetail bentuk kerjasama antara Turki dan AS dalam menangani persoalan Covid-19.
Baca: Update Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia Senin 20 April 2020, Total Capai 2.404.555 Kasus
Sebelum ini Erdogan dan Trump juga terlibat pembicaraan via telepon pada akhir Maret lalu.
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca melaporkan peningkatan kasus menjadi 86.306 orang positif.
Tercatat penambahan 3.977 kasus positif dalam 24 jam terakhir.
Total kasus ini membuat Turki menggeser China, di mana virus corona pertama muncul pada Desember lalu.
Baca: Dewan Pers Sebut Media Paling Banyak Beritakan Kesembuhan Pasien Covid-19
Berdasarkan data yang dirilis Worldometers, Senin (20/4/2020) pukul 13.00 WIB, total kasus terkonfirmasi positif di China mencapai 82.747.
Koca mengatakan, jumlah ini tertinggi di luar Negara Eropa dan Amerika Serikat.
Koca mengatakan 127 lebih banyak orang telah meninggal dalam waktu 24 jam terakhir.
Angka ini membuat total korban tewas menjadi 2.017 orang.
Sebanyak 11.976 orang dilaporkan sudah sembuh dari virus corona sejauh ini.(AP/Reuters/AFP)