Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Inggris Sumbang 250 Juta Poundsterling untuk Temukan Vaksin Virus Corona

Inggris telah menjadi salah satu pendonor terbesar untuk respon global terhadap Covid-19.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
AFP/ANDREW MILLIGAN
Seorang teknisi laboratorium yang mengenakan APD lengkap (alat pelindung diri) membersihkan tabung reaksi yang berisi sampel langsung yang diambil dari orang yang diuji untuk coronavirus baru, di fasilitas Lighthouse Lab baru yang didedikasikan untuk pengujian COVID-19, di Queen Elizabeth University Hospital di Glasgow. Rabu (22 April 2020). Laboratorium adalah bagian dari jaringan fasilitas pengujian diagnostik, bersama dengan situs Lab Lighthouse lainnya di Milton Keynes dan Cheshire, yang akan menguji sampel dari pusat pengujian regional di sekitar Inggris di mana staf NHS dan pekerja garis depan dengan dugaan Infeksi Covid-19 telah dilakukan apusan untuk pengujian. (Foto oleh Andrew Milligan / POOL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Inggris menyumbang 250 juta Poundsterling kepada Centre for Epidemic Preparedness Innovations untuk penelitian internasional dalam upaya global menemukan vaksin virus corona (Covid-19).

Menteri Luar Negeri, (Menlu) Inggris, Dominic Raab, dalam keterangannya Selasa (28/4/2020) mengatakan Inggris telah menjadi salah satu pendonor terbesar untuk respon global terhadap Covid-19.

Baca: PM Inggris Boris Johnson Memperingatkan Pertarungan Virus Corona Gelombang Kedua

Inggris akan memastikan masyarakat dunia memiliki akses yang sama untuk vaksin dan perawatan virus corona serta meningkatkan pasokan vaksin secara global, setelah disetujui penggunaannya, guna membantu mencegah datangnya gelombang kedua wabah Covid-19.

Inisiatif ini juga salah satu pendukung terbesar badan kesehatan dunia (WHO) dan aliansi Vaksin Global (GAVI) yang mendistribusikan vaksin di negara-negara termiskin.

“Kami bangga untuk mendukung Ajakan Aksi WHO untuk menyatukan para mitra kesehatan global dalam mempercepat kemajuan penemuan vaksin untuk memerangi Covid-19” ujar Raab dalam keterangannya.

Baca: Kemenkes Sebut Pemerintah Tak Tutup-tutupi Data Covid-19

Pada hari Jumat, 24 April lalu pemimpin dari negara-negara dunia termasuk Perancis, Afrika Selatan, Italia, Jerman dan Malaysia serta WHO bergabung dengan Inggris dalam menegaskan komitmen untuk “Kesepakatan Akses – COV baru”.

Ini adalah perjanjian global yang belum pernah terjadi sebelumnya antara organisasi kesehatan internasional dan negara-negara dunia.

Baca: Pemerintah Didesak Percepat Pemberian Bantuan kepada Masyarakat

Ide ini dicetuskan Inggris pada pertemuan G20 bulan lalu, yang menyerukan agar negara-negara bekerja sama dalam memerangi Covid-19.

Hal tersebut menyusul seruan dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson tentang pentingnya kerjasama global dalam melawan pandemi.

“Keahlian dan pendanaan Inggris adalah upaya terdepan kami dalam menemukan vaksin dan perawatan virus corona, yang akan menyelamatkan nyawa di Inggris dan di seluruh dunia,” ujar Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional, Anne-Marie Trevelyan dalam keterangannya.

Ilmuwan Inggris di Universitas Oxford dan Imperial College London juga memimpin upaya untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Uji coba vaksin kepada manusia dimulai minggu ini di Oxford.

Pemerintah Inggris telah memberikan dana 42,5 juta Poundsterling untuk mendukung uji klinis di kedua institusi tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved