New York Pertimbangkan Cabut Lockdown Meski Korban Jiwa Covid-19 Masih Banyak
Pandemi corona atau Covid-19 banyak menjangkiti dan terus membuat korban jiwa baru di negara bagian New York.
"Jika Anda salah melakukannya, itu bisa menjadi bumerang, dan kami telah melihatnya di tempat lain di dunia," kata Cuomo.
"Apa bentuk seni di sini adalah melakukan itu dengan cerdas dan melakukannya dengan cara yang terkoordinasi."
Atas pertimbangannya ini dia mengatakan kuncinya adalah koordinasi dengan otoritas wilayah yang meliputi sekolah, pemerintah, dan bisnis.
Cuomo juga mengatakan dia akan menandatangani perintah eksekutif yang memerintah para pengusaha memberi pekerja penting masker atau pelindung selama bekerja.
Selain itu juga memperluas jangkauan tes antibodi.
"Kita harus pintar jika ingin membuka kembali," katanya.
"Hal terakhir yang ingin kami lihat adalah peningkatan tingkat infeksi dan peningkatan jumlah yang kami usahakan agar bisa menurun."
Sementara itu, para gubernur AS ini nampaknya mengabaikan Presiden Trump.
Sebab pada konferensi pers lalu dia berusaha menegaskan kontrol atas pertanyaan kapan dibuka kembali AS.
Langkah ini kemungkinan akan terjadi tabrakan antara negara-negara bagian dengan Washington.
Presiden pada Senin lalu membentuk gugus tugas untuk menasihatinya tentang jalan untuk memulihkan kehidupan normal di Amerika.
Dia menolak anggapan bahwa keputusan akan diserahkan kepada gubernur, meskipun mereka yang menutup sekolah dan mengeluarkan perintah tinggal di rumah, bukan pemerintah federal.
"Untuk tujuan menciptakan konflik dan kebingungan, beberapa di media berita palsu mengatakan bahwa itu adalah keputusan Gubernur untuk membuka negara, bukan Presiden Amerika Serikat & Pemerintah Federal," cuitnya di Twitter.
"Biarkan sepenuhnya dipahami bahwa ini tidak benar."
Beberapa jam setelah tweetnya, dan setelah pengumuman gubernur, Trump menggandakan klaimnya bahwa kekuatan eksekutifnya menggantikan kekuasaan negara.
"Ketika seseorang adalah Presiden Amerika Serikat, otoritasnya total," katanya pada pengarahan malamnya di Gedung Putih.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)