Minggu, 5 Oktober 2025

New York Pertimbangkan Cabut Lockdown Meski Korban Jiwa Covid-19 Masih Banyak

Pandemi corona atau Covid-19 banyak menjangkiti dan terus membuat korban jiwa baru di negara bagian New York.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Curbed NY
Patung Liberty 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi corona atau Covid-19 banyak menjangkiti dan terus membuat korban jiwa baru di negara bagian New York.

Pada Minggu lalu saja, terdapat 758 kematian dalam hari itu.

Namun Gubernur New York, Andrew Cuomo mulai mempertimbangkan untuk mencabut lockdown meski tren pandemi di sana sedang pada puncaknya.

Sebanyak 700 lebih kematian pada Minggu lalu menggenapi enam hari berturut-turut New York menghadapi penambahan korban jiwa yang banyak.

Rekor pertamanya pada 9 April lalu, yakni 799 kematian.

Mengutip Bloomberg, jumlah keseluruhan korban jiwa atas Covid-19 di sana mencapai 9.385.

Baca: Peneliti Shanghai dan New York: Virus Covid-19 Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh Seperti HIV

Baca: Petugas Pemakaman di New York Cerita Banyaknya Warga Korban Corona yang Dimakamkan Tiap Hari

Departemen Kesehatan mencatat 188.694 kasus infeksi, sekira sepersepuluh kasus yang dilaporkan dunia.

"Bisakah kamu mati rasa pada angka-angka ini?" tanya Cuomo pada konferensi pers di Albany.

"Semua orang adalah wajah dan nama dan keluarga yang menderita."

Sebagai kepala negara bagian yang menjadi episentrum Covid-19 di AS ini, Cuomo ingin beralih membuka pembatasan sosial yang ada.

Mengutip New York Times, pada Senin (13/4/2020) lalu Cuomo mengumumkan dia dan enam aliansi enam gubernur Northeastern tengah mempertimbangkan pencabutan lockdown.

Gubernur New York Andrew Cuomo.
Gubernur New York Andrew Cuomo. (NEW YORK DAILY NEWS/LUIZ C. RIBEIRO)

Langkah ini tampaknya merupakan teguran pada Presiden AS, Donald Trump secara implisit.

Para gubernur dari New Jersey, Connecticut, Pennsylvania, Delaware, Massachusetts dan Rhode Island mengatakan mereka akan mulai menyusun rencana sejumlah pembukaan di wilayahnya.

Antara lain bisnis dan sekolah serta seberapa cepat memungkinkan orang kembali bekerja dengan aman.

Kendati demikian, belum jelas kapan waktu itu akan terjadi.

"Jika Anda salah melakukannya, itu bisa menjadi bumerang, dan kami telah melihatnya di tempat lain di dunia," kata Cuomo.

"Apa bentuk seni di sini adalah melakukan itu dengan cerdas dan melakukannya dengan cara yang terkoordinasi."

Atas pertimbangannya ini dia mengatakan kuncinya adalah koordinasi dengan otoritas wilayah yang meliputi sekolah, pemerintah, dan bisnis.

Cuomo juga mengatakan dia akan menandatangani perintah eksekutif yang memerintah para pengusaha memberi pekerja penting masker atau pelindung selama bekerja.

Selain itu juga memperluas jangkauan tes antibodi.

"Kita harus pintar jika ingin membuka kembali," katanya.

"Hal terakhir yang ingin kami lihat adalah peningkatan tingkat infeksi dan peningkatan jumlah yang kami usahakan agar bisa menurun."

Sementara itu, para gubernur AS ini nampaknya mengabaikan Presiden Trump.

Sebab pada konferensi pers lalu dia berusaha menegaskan kontrol atas pertanyaan kapan dibuka kembali AS.

Langkah ini kemungkinan akan terjadi tabrakan antara negara-negara bagian dengan Washington.

Presiden pada Senin lalu membentuk gugus tugas untuk menasihatinya tentang jalan untuk memulihkan kehidupan normal di Amerika.

Dia menolak anggapan bahwa keputusan akan diserahkan kepada gubernur, meskipun mereka yang menutup sekolah dan mengeluarkan perintah tinggal di rumah, bukan pemerintah federal.

"Untuk tujuan menciptakan konflik dan kebingungan, beberapa di media berita palsu mengatakan bahwa itu adalah keputusan Gubernur untuk membuka negara, bukan Presiden Amerika Serikat & Pemerintah Federal," cuitnya di Twitter.

"Biarkan sepenuhnya dipahami bahwa ini tidak benar."

Beberapa jam setelah tweetnya, dan setelah pengumuman gubernur, Trump menggandakan klaimnya bahwa kekuatan eksekutifnya menggantikan kekuasaan negara.

"Ketika seseorang adalah Presiden Amerika Serikat, otoritasnya total," katanya pada pengarahan malamnya di Gedung Putih.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved