Virus Corona
Kasus Covid-19 Dunia Tembus 1,5 Juta, WHO Justru Bersitegang dengan Taiwan
Kasus Covid-19 global sudah menembus angka 1,5 juta setelah Amerika Serikat dan Inggris mencatat lonjakan kasus yang tinggi.
Trump melakukan pembatasan pada pelancong dari Cina pada 2 Februari, dan baru mengumumkan keadaan darurat lepas Maret.
WHO Bersitegang dengan Taiwan
Sementara itu di tengah pandemi WHO kini justru bertikai dengan Taiwan.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa sudah berbulan-bulan dia diserang secara rasis pada Rabu lalu.
Dia juga menuduh Taiwan menggerakkan hal tersebut.
"Serangan ini datang dari Taiwan," kata Tedros.
"Taiwan, menteri luar negerinya mereka tahu hal itu dan mereka tidak memisahkan diri mereka sendiri."
"Mereka mulai mengritik saya di tengah semua penghinaan ini."
Sementara itu Kamis-nya, kementerian luar negeri Taiwan dituntut untuk klarifikasi dan meminta maaf karena dianggap menuduh tanpa dasar.
Pihaknya mengaku pemerintah tidak mendorong serangan personal pada Tedros.
"23 juta penduduk Taiwan juga mengalami diskriminasi serius dari sistem kesehatan global," kata kementerian itu.
"Kami bisa menghubungkannya (dengan Tedros) dan kami mengutuk semua diskriminasi dan ketidakadilan," sambungnya.
Sejatinya perseteruan ini terjadi karena Taiwan sering tidak dilibatkan dalam kegiatan WHO dan China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya.
Taiwan sebenarnya terbilang berhasil menangani wabah ini sendiri, namun pemerintah mengaku tidak pernah dilibatkan dalam koordinasi secara global.
Anggapan ini makin santer setelah tersebar video wawancara WHO dengan seorang wartawan Hong Kong.
Saat ditanya terkait Taiwan, penasihat senior WHO itu terlihat menutup video call-nya dan enggan menjawab.
Diberitakan sebelumnya, WHO dan Tedros dikritik karena dianggap terlalu condong ke China dan diduga menutupi jumlah korban pandemi sebenarnya di minggu-minggu awal.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)