Virus Corona
Ahli Sebut Belum Ada Penelitian Hewan Dapat Tertular Virus Corona dari Manusia
Hingga saat ini, para ahli menyebutkan belum ada bukti atau penelitian dengan hasil secara pasti terkait penularan virus corona dari manusia ke hewan.
TRIBUNNEWS.COM - Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx, New York City dinyatakan positif terpapar virus corona alias Covid-19.
ABC News mengabarkan, pihak kebun binatang yakin harimau tersebut terinfeksi dari seorang karyawan kebun binatang yang belum menunjukkan gejala.
Meski para ahli setempat tak mempercayai, tapi hasil tes harimau cukup mengejutkan.
Ini bukanlah kasus pertama hewan terinfeksi Covid-19.
Sebelumnya, seekor anjing di Hongkong juga dinyatakan sempat terpapar Covid-19.
Namun, anjing berjenis pomeranian itu tidak menunjukkan gejala.

Baca: Antisipasi Corona, Koalisi Dog Meat Free Indonesia Desak Pemerintah Indonesia Tutup Pasar Hewan Liar
Anjing tersebut menjalani berbagai pemeriksaan setelah dinyatakan positif.
Sayangnya, anjing tersebut mati setelah tiga hari menjalani perawatan.
Para ahli sepakat, anjing itu mati karena usia yang sudah tua dan memiliki penyakit bawaan lain.
Sebelum harimau di New York dan anjing di Hongkong, ada seekor kucing di Belgia yang juga sempat dinyatakan positif Covid-19.
Sampel muntahan dan feses dari kucing tersebut kemudian diperiksa di laboratorium kedokteran hewan.
Hasilnya, terdapat virus SARS-CoV-2 di kedua sampel tersebut.
Setelah menjalani perawatan, kucing sembuh 9 hari kemudian.
Hingga saat ini, para ahli menyebutkan belum ada bukti terkait penularan virus corona dari manusia ke hewan.

Baca: 2 Kucing Positif Covid-19, Apakah Hewan Bisa Tularkan Virus ke Manusia? Ini Penjelasan Peneliti
Hal senada juga disampaikan oleh praktisi hewan, drh Yudityan Efri dari Klinik Hewan Odhera Pet Care di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Ia mengatakan, penelitian tentang penularan virus Covid-19 dari manusia ke hewan masih ditindaklanjuti.
"Kalau pemilik hewan memiliki penyakit Covid-19 dan akan menularkan kepada hewannya, itu masih ditindaklanjuti," ungkap Efri, sapaannya, kepada Tribunnews, Selasa (7/3/2020).
Menurut Efri, saat ini belum ditemukan bukti apakah virus corona dapat menular ke hewan peliharaan.
"Sampai saat ini belum ada bukti apakah benar Covid-19 dapat menularkan ke hewan," tuturnya.
Pun sebaliknya, apakah hewan peliharaan dapat menularkan virus corona kepada manusia, kata Efri, lebih kecil kemungkinannya.
"Kalau hewannya sakit juga sama (belum ada bukti dapat menularkan Covid-19, red), malah semakin kecil kemungkinannya," jelasnya.

Baca: Tips Jaga Hewan Peliharaan Agar Tak Rentan Kena Penyakit Menurut Dokter Ahli
Lebih lanjut, Efri menuturkan belum tentu virus di hewan yang terinfeksi corona sama dengan manusia.
Pasalnya, secara literasi family coronaviridae (keluarga coronavirus, red) terbagi menjadi dua genus.
Yaitu Genus Alfacoronavirus (virus yang menyerang hewan) dan Genus Betacoronavirus (virus yang menyerang manusia covid-19).
Oleh karena itu, dua genus tersebut tidak bisa cross infeksi.
Terlebih virus corona adalah jenis virus lama dan sudah tidak asing lagi bagi hewan.
Ia pun meminta agar masyarakat tidak panik bahkan sampai menelantarkan hewan peliharaannya.
Disamping itu, Efri juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada.
Ia menyarankan agar masyarakat mematuhi dengan baik anjuran pemerintah untuk menjaga kebersihan.
Anjuran pemerintah di antaranya adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik.
Selain itu, menerapkan dengan baik anjuran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tetap tinggal di dalam rumah juga dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Terakhir, wajib memakai masker kain bagi masyarakat yang sehat jika mendapati keperluan mendesak saat keluar rumah.
(Tribunnews.com/Maliana)