Virus Corona
Pariwisata Thailand Menurun sejak Perbatasan Ditutup, 4.000 Gajah Terancam Kelaparan
Lebih dari 1.000 gajah menghadapi kelaparan karena krisis Covid-19 merenggut semua pengunjung kebun binatang di Thailand.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 4.000 gajah menghadapi kelaparan karena krisis Covid-19 membuat sepinya pengunjung kebun binatang di Thailand.
Para konservasionis menilai absennya para pengunjung membuat para pengasuh gajah mau tidak mau bertanggungjawab atas kebutuhan satwa itu.
Setidaknya ada 4.000 gajah di area konservasi di Thailand.
Biasanya, para gajah dapat makan hingga 200 kilogram (440lb) makanan per-hari.
Lek Chailert, pendiri Save Elephant Foundation mengatakan bahwa lesunya pariwisata mengancam kelangsungan hidup satwa ini.
"Jika tidak ada dukungan yang akan datang untuk menjaga mereka tetap aman, gajah-gajah ini, yang beberapa di antaranya sedang hamil, akan mati kelaparan," jelas Lek dikutip dari BBC.
"Atau mungkin dibawa ke jalan untuk mengemis."
Baca: Fakta Unik Elephant Rock, Batu Berbentuk Gajah Berendam di Islandia
Baca: Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Jerman, Bawa 20 Selir dan Buat Rakyat Marah
Sebagai alternatif, beberapa gajah mungkin dijual ke kebun binatang.
Bahkan mungkin dikembalikan ke bisnis penebangan liar, yang secara resmi melarang penggunaan gajah pada 1989 silam.
Memastikan kesehatan gajah tidak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi Thailand tengah mengalami musim kemarau.
Pengelola Suaka Gajah Kindred Spirit di Mae Chaem, Kerri McCrae mengatakan penduduk desa yang tinggal di dekatnya lokasi konservasi membawa sekitar tujuh gajah kembali.
Lantaran mereka tidak lagi mendapatkan uang dengan gajah-gajah itu.
"Memberi makan gajah adalah prioritas tetapi masalahnya adalah tidak ada hutan yang tersisa untuk memberi makan mereka," jelasnya.

McCrae sendiri harus berkendara hingga tiga jam sehari untuk menemukan cukup rumput dan batang jagung demi memberi makan lima gajah asuhannya.
Dia mengatakan pengasuh gajah lain juga terpaksa melakukan hal yang sama.