Virus Corona
UPDATE Korban Meninggal Akibat Covid-19 di Inggris 1.019 Orang, 17.000 Terinfeksi
Jumlah korban tewas akibat infeksi virus corona (COVID-19) di Inggris terus meningkat mencapai lebih 1.000 orang, hingga Sabtu (29/3/2020
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Angka kematian akibat infeksi virus corona (COVID-19) di Inggris terus meningkat mencapai lebih 1.000 orang, hingga Sabtu (29/3/2020).
Jumlah itu meningkat setelah data terbaru sebanyaj 260 orang meninggal pada Sabstu (29/3/2020).
Berdasarkan angka yang dirilis otoritas Kesehatan pada Sabtu (29/3/2020), terjadi peningkatan dari 759 ke 1.019 orang dalam 24 Jam terakhir.
Sementara tercatat lebih dari 17.000 orang diyatakan positif COVID-19.
Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan wabah corona akan bertambah buruk di Inggris.
Baca: Rincian 28 Kereta Jarak Jauh yang Dibatalkan Perjalanannya Mulai 1 April
Karena itu Pemimpin konservatif, yang juga positif COVID-19, mengeluarkan peringatan dalam selebaran yang dikirim ke semua rumah tangga Inggris.
Selebaran itu menjelaskan bagaimana tindakan warga untuk dapat membantu membatasi penyebaran virus.
Baca: Bocoran Percakapan Menhan Prabowo dengan Ajudannya, Lockdown Opsi Terbaik!
"Tapi kita membuat persiapan yang tepat, dan semakin kita semua mengikuti aturan, maka semakin sedikit nyawa akan hilang dan semakin cepat kehidupan dapat kembali normal. "
Johnson saat ini mengisolasi diri di Downing Street.
Baca: Cegah Corona Masuk Sumbar, Bus PO MPM Berhenti Beroperasi, Uang Tiket Dikembalikan
Ia mengaku hanya memiliki gejala ringan dan masih bekerja untuk menyikapi wabah ini.
Menteri kesehatannya, Matt Hancock, juga telah diuji positif, dan kepala perwira medis Inggris, Chris Whitty. Mereka mengarantina diri di rumah masing-masing.
Inggris Raya sudah memberlakukan lockdown pada minggu ini akibat penyebaran virus ini. Semua warga tinggal di rumah dan toko ditutup.
Selebaran, yang dikirim ke 30 juta rumah tangga Inggris, akan menjelaskan aturan tentang meninggalkan rumah dan lokasi jika ada seseorang terjangkit virus corona.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan diri positif virus corona atau Covid-19.
Hal itu diungkap politikus Partai Konservatif dalam unggahan video di akun twitternya @BorisJohnson, Jumat (27/3/2020).
Boris mengatakan, selama 24 terakhir dirinya mengalami gejala-gejala ringan.
Sesuai saran Kepala Rumah Sakit Inggris Chris Whitty, ia mengikuti tes Covid-19.
"Dan hasilnya saya positif (corona). Saya bekerja dari rumah," ujar dia dalam video berdurasi 2 menit itu.
Ia menuturkan, berdasarkan pedoman kesehatan yang ada, dirinya menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Downing Street.
"Saya akan tetap memimpin pemerintahan untuk bersama-sama menekan angka penyebaran Covid-19 melalui video konferens. Bersama-sama kita akan mengalahkan virus corona," ucap Boris.
Boris berharap, warga Inggris dapat mematuhi kebijakan yang telah pemerintah buat dalam melawan pandemi corona ini.
Di awal pekan ini, Britania Raya telah memberlakukan penutupan menyeluruh atau lockdown.
Boris diketahui menjadi pemimpin dunia pertama yang terkorfirmasi positif virus yang berasal dari Hubei, China ini.
Sebelumnya pemimpin dunia lain, seperti Presiden AS Donald Trump dan Presiden RI Jokowi juga pernah menjalani tes Covid-19, dengan hasil tes negatif.(Channel News Asia/AFP/Reuters)