Virus Corona
Prediksi WHO Terbukti, Amerika Kini Jadi Pusat Pandemi Corona, Lampaui China dan Italia
Amerika Serikat kini memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, yakni 85.594.Angka ini jauh melampaui China dan juga Italia.
Sementara itu di Elmhurst Hospital Center di Queens, 13 pasien meninggal karena virus asal China ini dalam waktu 24 jam.
Masih menurut laporan CNN, ada seorang staf rumah sakit yang menuturkan kelelahannya menangani pasien Covid-19 pada akun media sosialnya.
"Aku belum tidur karena pikiranku tidak mau berhenti. Aku menangis di kamar mandi saat istirahat, ketika aku melepas APD dari diriku yang berkeringat, menutupi lekukan di wajahku."
"Aku menangis sepanjang perjalanan pulang," curhat perawat itu.
Perawat yang tidak disebutkan namanya ini menggambarkan kondisi pasien corona yang selalu batuk, berkeringat, demam dan ada ekspresi ketakutan di wajah mereka.
"Saya menangis untuk orang-orang yang meninggal. Saya menangis karena kami mengintubasi 5 pasien dalam waktu 10 menit dan saya ketakutan."
"Saya menangis untuk rekan kerja saya, karena kami tahu ini akan menjadi lebih buruk dan saya sudah merasa seperti itu dan kami sudah pada titik terbawah kami," ungkapnya.
Dia mengaku juga prihatin dan sedih dengan para keluarga pasien yang tidak bisa mengunjungi.
Sebab sekali seseorang terjangkit Covid-19, maka selama perawatan tidak diisinkan siapapun menjenguknya.
Sebelumnya, Amerika sempat diperkirakan Organisasi Kesehatan Dunia sebagai pusat pandemi baru.
Sebab infeksi Covid-19 di negara adidaya itu meningkat cepat.
“Kami sekarang melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus di AS. Jadi memang ada potensi (untuk menjadi pusat pandemi),” kata Margaret Harris, juru bicara WHO, dilansir Guardian.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)