Virus Corona
Jalani Lockdown, Masyarakat India Masih Padati Pasar dan Apotek
Masyarakat India sampai Rabu (25/3/2020) waktu India masih memadati toko kelontong dan apotek.
"Aku belum pernah melihat kota setenang ini sebelumnya."
Sementara itu seorang pekerja di layanan pengiriman susu online, Anthony Thomas mengatakan bahwa majikannya memintanya untuk tinggal di rumah.
"Belum ada informasi tentang persediaan besok," jelasnya.
Sejatinya perintah Modi untuk lockdown semata-mata ingin menghindari penyebaran Covid-19 di sejumlah kota kecil lainnya.
Sebab sejumlah kasus saat ini banyak berasal dari kota besar seperti New Delhi dan Mumbai.
Kasus-kasus yang dilaporkan dari bagian terpencil negara bagian barat Maharashtra memicu kekhawatiran pemerintah.
Apalagi kalau bukan tentang kemampuan sistem kesehatan masyarakat yang terkenal kurang memadahi.
India hanya memiliki 0,5 tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 orang, dibandingkan dengan 4,3 di Cina dan 3,2 di Italia.
Praktik Sosial Distancing di Toko Kelontong India
Melansir India Today, sejumlah toko kebutuhan lantas dipenuhi kerumunan orang yang buru-buru membeli persediaan untuk hidup 21 hari ke depan.
Baca: Lebih 1,3 Miliar Penduduk India Jalani Lockdown Selama 21 Hari
Baca: India Lockdown Total, Pemerintah Siapkan 2 Miliar Dolar untuk Tingkatkan Infrastruktur & Kesehatan
Kondisi ini pun membuat para pemilik dan penjaga toko berusaha mengurai keramaian pelanggan.
Mereka meminta para pembeli ini agar menjaga jarak satu sama lain.
Selain itu juga menjaga kebersihan dengan memakai hand sanitizer dan masker saat mengantre.

Beberapa toko berinisiatif untuk menata posisi antrian dengan jarak satu meter.
Toko bahan makanan di daerah Pune juga memastikan bahwa pelanggan menjaga jarak dan kebersihan dengan tepat.