Virus Corona
[HOAX] Kabar Pasien Positif Corona asal Belanda Sempat Dirawat di Malang Bulan Januari, RS Membantah
Pemuda asal Belanda disebut-sebut sebagai pasien virus corona pertama di Indonesia, ia dirawat di RS di Malang pada Januari lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda asal Belanda bernama Helmonder Joey (21) dikabarkan menjadi pasien virus corona pertama yang dirawat di Indonesia.
Media Belanda ED menyebut Helmonder Joey dirawat di sebuah rumah sakit di Malang karena menderita flu yang serius.
Karena saat itu virus corona belum populer, Helmonder Joey belum dinyatakan positif.
Barulah pada bulan Maret, Helmonder Joey mendapat pesan dari dokter di Indonesia, dirinya positif corona selama dirawat 9 hari di rumah sakit di Malang.
Baca: Keluarga Kerajaan Belanda Unggah Video Khusus untuk Tim Medis yang Lawan Virus Corona di Garis Depan

Jika benar Helmonder terjangkit corona pada Januari lalu, maka pasien pertama virus corona di Indonesia bukanlah pasien asal Depok.
Namun, pihak rumah sakit membantah adanya kabar soal pemuda asal Belanda tersebut.
Rumah sakit memberikan klarifikasi dan mengatakan, pemberitaan tersebut tidak benar atau hoax.
Awal Mula Helmonder Joey Dikabarkan Dirawat di Rumah Sakit di Indonesia
Situs ed.nl menuliskan Helmonder Joey yang kaget saat menerima pesan dari dokter asal Indonesia yang sempat merawatnya di Malang pada Januari lalu.
Ia diberitahu dokter positif virus corona selama dirawat di Indonesia dua bulan lalu.
Saat mengunjungi Indonesia, Helmonder jatuh sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit di Malang.
Helmonder yang saat itu suhu badannya mencapai 41 derajat Celcius, tidak tahu penyakit apa yang dideritanya.
Sampel darahnya diambil sampai 6 kali, tapi belum diketahui penyakit apa yang dideritanya.
Pada awal Januari, virus corona (Covid-19) masih sangat baru.
Kasus yang terjadi di Wuhan, China pun belum terendus internasional.
Baca: Cerita Para Jurnalis yang Masih Bekerja di Lapangan Saat Wabah Corona Melanda
Sehingga wajar saja jika doker belum waspada akan adanya virus corona ini.
Awalnya, mahasiswa desain grafis ini mengunjungi Singapura.
Ia sempat berjalan-jalan di Chinatown.
Banyak turis dari China membeli berbagai macam barang untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
Saat itu, masker belum dipakai.
Dari Singapura, Helmonder terbang ke Jawa Timur dan tiba-tiba merasa sakit.
"Entah bagaimana, saya sempat demam 41 derajat Celsius. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya pingsan," ucap Helmonder yang kini sudah sembuh.
Beberapa warga Indonesia membawa Helmonder ke rumah sakit.
Ia dirawat 9 hari di sana.
"Dokter berpikir saya mengalami flu yang parah, mereka memberikan semua jenis obat," ujar Helmonder.
Setelah kembali ke Helmond, Belanda, lalu pergi ke Spanyol tempat ayahnya berada, Helmonder menghubungi dokter yang merawatnya di Indonesia.
Ia minta sampel darahnya yang dulu diambil, dites apakah ia terjangkit virus corona.
Balasan dari dokter pun membenarkan, Helmonder terinfeksi virus corona saat berada di Indonesia.
Berikut isi pesan dari dokter Indonesia tersebut:
"halo mas Joey
Saya Dhea Daritsh dari RSI Aisyiyah Malang.
Terima kasih telah menghubungi saya tentang kunjungan sebelumnya pada 22 Januari 2020.
Saya harap Anda baik-baik saja.
Dari hasil tes darah sebelumnya kami dapat memberi Anda hasil bahwa Anda positif untuk virus Corona (COVID-19) selama Anda tinggal di rumah sakit.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain, Anda selalu dapat menghubungi saya di Whatsapp atau hubungi rumah sakit
https://rsiaisyiyah-malang.or.id/"

RSI Aisyiyah Membantah

Sementara itu, RSI Aisyiyah Malang, melalui akun media sosial resminya, memberikan klarikasi atas pemberitaan media Belanda tersebut.
RSI Aisyiyah menyebut, tidak ada pasien bernama Helmonder Joey yang dirawat di RSI Aisyiyah Malang.
Selain itu, tidak ada pula karyawan bernama Dhea Daritsh sehingga screenshot percakapan WhatsApp itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)