Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Pernyataan Trump yang Sebut Corona Sebagai "Chinese Virus" Bikin China Berang

"AS akan secara penuh mendukung industri, seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang terdampak oleh Chinese Virus ini," kata dia

JIM WATSON / AFP
Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat China berang.

Gara-garanya, Trump menyebut virus corona dengan sebutan "Chinese Virus".

Baca: Beda Informasi dengan Gubernur Banten soal Pasien Virus Corona, Camat Pondok Aren Salah Cek Warga

Kasus pertama Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut, terdeteksi di Wuhan pada akhir Desember 2019, dan diyakini berasal dari perdagangan hewan liar di sana.

Mengutip Kompas.com, pekan lalu, pejabat China, Zhao Lijian, memunculkan teori konspirasi bahwa militer AS yang sengaja membawa virus corona ke Wuhan.

Ucapan Zhao itu menuai respons Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang menuding Beijing menyebarkan rumor dan berusaha mengalihkan tanggung jawab mereka.

Apa yang Presiden Trump katakan?

Dalam kicauannya di Twitter Senin (16/3/2020), presiden 73 tahun itu menuturkan bahwa Washington akan menjadi lebih kuat dan keluar dari wabah.

"AS akan secara penuh mendukung industri, seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang terdampak oleh Chinese Virus ini," kata dia dilansir BBC Selasa (17/3/2020).

The United States will be powerfully supporting those industries, like Airlines and others, that are particularly affected by the Chinese Virus. We will be stronger than ever before! — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 16, 2020

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah mewanti-wanti agar tidak ada negara atau kelompok yang menautkan wabah itu dengan area atau kelompok tertentu demi menghindari stigmatisasi.

Baca: Antisipasi Virus Corona, Rheina Ipeh Bingung Gelar Tahlilan untuk Almarhum Ayahnya

Namun, sejumlah pejabat di Gedung Putih masih tetap mengaitkannya dengan Negeri "Panda".

Bahkan Pompeo pernah menyebutnya "Virus Wuhan".  

Bagaimana reaksi Beijing?

Ilustrasi virus Corona.(Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona.(Shutterstock) (Shutterstock)

Baca: Liga 1 Dihentikan Karena Virus Corona, PSM Makassar Fokus Kekuatan Tim

Juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang menyatakan, twit yang dibuat Trump jelas-jelas merupakan stigmatisasi terhadap negaranya.

"Kami mendesak kepada pemerintah AS untuk memperbaiki kesalahan ini dan berhenti memberi tuduhan tak berdasar kepada kami," kata dia.

Media pemerintah Xinhua dalam ulasannya menyatakan, ucapan presiden dari Partai Republik itu rasis serta mengandung xenofobia.

"Komentar dari politisi yang tidak kompeten dan tak bertanggung jawab meningkatkan risiko ketakutan terhadap virus itu," ujar Xinhua.

Baca: Trump Tawari Jerman Uang untuk Vaksin Corona, Menteri Ekonomi: Tidak Dijual

Tidak hanya dari China. Kritikan juga datang dari Negeri "Uncle Sam" sendiri, yakni dari Wali Kota New York Bill de Blasio.

Dia mengatakan bahwa perkataan yang diluncurkan oleh Trump bisa menjadi "bahan bakar" bagi tindakan rasialis terhadap warga Asia-Amerika.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah meyakinkan perusahaan riset Jerman yang berupaya mengembangkan vaksin virus corona.

Dilaporkan, Donald Trump tengah membujuk perusahaan Jerman itu menghasilkan vaksin hanya untuk menyelamatkan nyawa Amerika Serikat.

Dilansir Newsweek, sumber pemerintah Jerman angkat bicara soal upaya Trump mengamankan akses ke vaksin yang sedang dikembangkan perusahaan CureVac.

Lebih jauh, Wel am Sonntag melaporkan, narasumber pemerintah Jerman menyebut Trump mencoba mengamankan karya para ilmuwan secara eksklusif.

Narasumber itu menambahkan, Trump akan melakukan apa saja demi mendapatkan vaksin corona untuk Amerika Serikat.

Secara terpisah, narasumber Gedung Putih mengatakan kepada Newsweek, pemerintah tidak mengetahui soal laporan atau informasi yang mendasari pernyataan di atas.

Sementara itu, dalam pernyataan pada Minggu (15/3/2020) CureVac membantah adanya rumor akuisisi yang beredar saat ini.

Presiden Donald Trump (Twitter.com/realDonaldTrump)
Presiden Donald Trump (Twitter.com/realDonaldTrump) (https://twitter.com/realDonaldTrump)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sebut Virus Corona "Chinese Virus", Trump Buat China Marah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved