Virus Corona
Virus Corona Menyebar, Taiwan Pekerjakan Narapidana untuk Produksi Masker
narapidana di Taiwan bekerja membuat masker untuk membantu mengatasi kelangkaan masker akibat wabah virus Corona.
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus Corona membuat permintaan masker meningkat bahkan hingga berakibat kelangkaan stok di sejumlah negara.
Untuk membantu penyediaan stok masker, narapidana di Kota Taoyuan, Taiwan bekerja membuat masker.
Dikutip dari South Morning China Post (SCMP), Rabu (11/3/2020), para narapidana itu biasanya bekerja membuat seragam untuk kebutuhan para napi di dalam penjara.
Setelah wabah virus Corona menyebar di Taiwan, para narapidana itu kemudian beralih memproduksi masker.
Baca: Pemerintah Indonesia Hanya Andalkan Health Alert Card Untuk Antisipasi Imported Case Virus Corona
Sejak pertenganan Februari 2020 lalu, para narapidana ini telah memproduksi sekitar 52.000 masker.
Mereka membuat masker menggunakan peralatan jahit yang ada di dalam penjara.

Narapidana bermarga Yuh mengatakan, dengan memproduksi masker, ia berharap turut menjaga keluarganya di luar sana.
"Ketika mereka datang menemuai saya, mereka mengatakan sangat sulit untuk membeli masker di luar sana."
"Saya berkata kepada mereka, 'ayah membuat masker di sini dan mungkin kamu akan mendapat manfaat dan kesempatan untuk memakaianya'," ujar pria 50 tahun ini.
Yuh melanjutkan, setiap membuat masker, ia merasa turut menjaga keluarganya di luar penjara agar terlindung dari virus Corona.
"Setiap kali saya menjahit masker wajah, saya berkata pada diri sendiri ini akan ikut membantu keamanan bagi keluarga saya," terang dia.
Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah 7 Orang, Achmad Yurianto: Seluruhnya Imported Case
Yuh adalah narapidana yang mendapat hukuman 23 tahun karena memiliki narkoba dan senjata api.
Ia telah menjalani hukuman selama 10 tahun.
Para narapidana ini membuat masker secara sukarela.
Dengan mengenakan masker abu-abu, mereka bekerja cepat menggunakan mesin jahit yang telah sering mereka pakai.