Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Hampir 200 Tentara Korea Utara Tewas Diduga karena Virus Corona, Mayat-Mayat Tidak Dikremasi

Sekitar 200 tentara Korea Utara dari beberapa cabang angkatan militer dikabarkan meninggal karena Covid-19 dan jasadnya tidak dikremasi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
KCNA via Yonhap dan EPA
Media pemerintah Korea Utara pada hari Selasa merilis foto-foto pemimpin negara itu, Kim Jong Un menonton latihan oleh sub-unit artileri jarak jauh militer 

Langkah ini berbeda dengan anjuran pemerintah Korea Utara, semua mayat harus dikremasi.

"Terlalu banyak mayat (dikremasi di militer) dan mereka tidak ingin diliput (prosesi kremasinya) dan bocor ke luar militer," ujar sumber kepada Daily NK.

"Saya belum pernah mendengar mayat dikremasi di rumah sakit militer."

"Pimpinan militer sepertinya percaya, tiba-tiba meminta petugas rumah sakit mengkremasi semua mayat itu akan membuat mereka sakit kepala," sumber tersebut menambahkan.

Baca: 6 Napi Tewas dalam Kerusuhan Penjara di Italia bagian Utara akibat Aturan Karantina Virus Corona

Baca: Korea Utara Klaim 0 Kasus Virus Corona di Negaranya, Media Korea Selatan Justru Ungkap Hal Berbeda

Otoritas setempat juga menyuruh rumah sakit untuk terus mensterilisasi lokasi karantina.

Di mana tempat itu menjadi area perawatan para tentara yang sedang sakit.

Sejumlah rumah sakit militer itu dikabarkan menggunakan metanol untuk mendisinfeksi tempat mereka.

"Para pimpinan militer juga memerintahkan agar tentara dengan sistem imun yang lemah atau menderita sakit sebelumnya, agar diamati dengan cermat," jelas sumber militer ini.

Tidak ada informasi terkait jumlah kasus Covid-19 di negara komunis ini.

Otoritas Militer Menghukum Unit Kemiliteran yang Gagal Ikuti Prosedur Covid-19

Otoritas militer mengancam akan menghukum para pemimpin unit militer yang gagal menjalankan prosedur pencegahan Covid-19.

"Evaluasi di kemudian hari terkait kesiapan pertempuran mencakup tinjauan jumlah tentara yang tewas," kata sumber militer ini.

Para petugas unit militer ini, akan bertanggungjawab atas kematian yang ada di unit masing-masing.

Para pemimpin militer juga bertugas memastikan logistik, termasuk pasokan makanan di unitnya.

Upaya ini bertujuan untuk memastikan para tentara mendapat cukup makanan sehingga mereka bisa segera pulih.

Baca: Korea Utara Luncurkan Tiga Proyektil meski Dapat Kecaman dari Negara-negara Eropa

Baca: Korea Utara kembali Meluncurkan Proyektil di Tahun 2020, Korea Selatan dan Jepang Terus Mengawasi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved