Virus Corona
Dihantui Corona: Gereja-gereja di AS Berlakukan Larangan Pelukan dan Jabat Tangan
Setidaknya 19 orang telah meninggal dari sekitar 450 kasus yang dilaporkan di Amerika Serikat.
TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA - Dengan senyum lebar dan tangan terentang, tetapi dengan cepat menurunkan lagi tangannya, James Harper dengan hangat menyapa sesama jemaat di Gereja Katolik Our Lady of Lourdes pada hari Minggu di lingkungan Old Fourth Ward di Atlanta.
"Kita semua cukup ketat di sini," kata Harper, 51 tahun, seorang salesman. "Biasanya kami memberikan pelukan yang dalam kepada satu sama lain. Tapi kejadian hari ini merupakan hari yang berbeda sekarang."
Melansir Reuters, gereja-gereja di seluruh Amerika Serikat menasihati umat paroki untuk menghindari kontak langsung dengan sesama anggota dengan tujuan mewaspadai penyebaran virus corona, yang muncul di China tahun lalu dan menyebabkan penyakit pernapasan yang mematikan, Covid-19.
Setidaknya 19 orang telah meninggal dari sekitar 450 kasus yang dilaporkan di Amerika Serikat. Wabah ini telah menewaskan lebih dari 3.600 di seluruh dunia.
Pendeta Jeffery Ott, pendeta Our Lady of Lourdes, mengatakan bahwa perubahan terbesar pada hari Minggu adalah menghilangkan pembagian anggur secara seremonial dalam cangkir umum, atau piala, selama kebaktian Perjamuan Suci, serta menerima wafer atau roti di tangan bukan mulutnya.
"Kelompok tradisional mungkin menginginkan tidak ada perubahan layanan, tetapi ini bukan hanya flu," katanya. "Kita semua bertanggung jawab untuk menghentikan penyebaran."
Instruksi itu, yang sekarang tersebar luas di berbagai keuskupan agung di seluruh negeri, melibatkan perubahan pada upacara yang relatif baru, seperti pertukaran perdamaian, yang diperkenalkan pada 1960-an, serta tradisi kuno seperti Perjamuan Suci yang merupakan inti dari upacara Katolik.
Thomas Groome, seorang profesor teologi di Boston College dan mantan pastor, mengatakan langkah-langkah baru itu menunjukkan betapa seriusnya gereja bertindak untuk meminimalisir risiko dari virus corona.
"Semua hal ini adalah tradisi yang cukup terbilang sentimental. Tapi tidak satu pun dari simbol-simbol ini yang penting bagi gereja," jelasnya.
Secara tradisional, umat Katolik merangkul atau berjabatan tangan selama apa yang disebut “pertukaran damai” sambil mengulangi salam “damai bersamamu.”
Tetapi Keuskupan Agung Katolik Roma di Atlanta adalah satu dari banyak yang telah mengatakan kepada paroki-paroki untuk mencegah kontak fisik selama ritual.
Baca: Terkait Penangkapan Ririn Ekawati, Polisi Masih Lakukan Pemeriksaan
Hal ini dirancang untuk mengingatkan para umat bahwa mereka adalah anggota suatu komunitas.
Beberapa keuskupan ingin agar upacara “damai” dihilangkan sampai wabah virus corona mereda.
Baca: 6 Orang Positif Virus Corona, 2 Pasien Baru Stabil, Tidak Demam hingga Tidak Batuk dan Pilek
"Sebagai alternatif untuk menyentuh, Keuskupan Agung New York mendorong umat untuk melambai kepada sesama umat paroki selama sambutan," kata Joseph Zwilling, juru bicara Keuskupan Agung.
Groome mengatakan bahwa di gerejanya di Boston, jemaat mengangguk atau menangkupkan tangan. "Ini adalah hal yang harus dilakukan," katanya.