Virus Corona
Virus Corona di Iran Sudah Masuk Pemerintahan, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Tangani Wabah
Pada Senin (2/3/2020), Mohammad Mirmohammadi yang menjabat sebagai penasehat pemimpin tertinggi, Ali Khamenei meninggal karena terjangkit Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona telah mencapai kalangan pemerintahan di Iran.
Pada Senin (2/3/2020), Mohammad Mirmohammadi yang menjabat sebagai penasehat pemimpin tertinggi, Ali Khamenei meninggal karena terjangkit Covid-19.
Kematiannya terjadi setelah dua anggota pemerintahan Iran lainnya, juga meninggal karena sakit.
Keduanya menjabat sebagai mantan duta besar dan anggota parlemen, yang baru terpilih.
Berdasarkan informasi yang beredar, ada sekitar tujuh pejabat tinggi Iran yang jatuh sakit karena virus corona.
Di antaranya Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi dan Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar.
Saat Ebtekar dinyatakan positif corona, kenyataan ini membuat resah terkait kepemimpinan di Negara Iran.
Lantaran indikasi ini muncul, sehari setelah dia menghadiri pertemuan kabinet.
Baca: Cara Melawan Virus Corona yang Diterapkan Singapura, Bagi Masker Gratis hingga Ada Tindakan Tegas
Baca: 6 Kelompok Orang yang Paling Rentan Tertular Virus Corona, Ini Gejala yang Mungkin Timbul
Di sana dia berinteraksi dengan sejumlah pejabat, termasuk diantaranya Khamenei yang berusia 80 tahun.
Seperti yang banyak diisukan, bahwa wabah mematikan asal China ini rentan bagi kalangan lansia.
Sehingga timbul kekhawatiran di Iran, para pemimpin yang berusia lanjut beresiko tinggi terpapar dan meninggal akibat Covid-19.
Kendati sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Khamenei sakit.
Bagaimanapun juga, kenyataan ini memperlihatkan bahwa pemerintahan Iran tengah menghadapi krisis.
Bahkan, kini Iran dinilai sebagai negara pusat penyebaran Covid-19 di Timur Tengah.
Kasus di negara yang memiliki sejumlah pusat peribadatan Syiah ini, sampai Selasa (3/3/2020) mencapai 1.501, menurut The Wuhanvirus.
