Virus Corona
Penampakan Polusi di China Menurun Drastis akibat Virus Corona Covid-19
Matinya kegiatanya ekonomi di Tiongkok China justru menjadi dampak positif di negera berjuluk Negeri Panda.
Hal ini menjadi fenomena yang pertama kali terjadi di dunia.
"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu (karena wabah corona)," kata Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA.
Dia mengatakan telah melihat penurunan kadar nitrogen dioksida selama resesi ekonomi 2008, tetapi kali ini di China merupakan fenomena penurunan polusi paling drastis.
Jumlah Korban
Hingga berita ini diturunkan, ada 88.983 kasus infeksi wabah mematikan ini.
Sebanyak 3.030 orang meninggal, sedangkan 45.028 lainnya dinyatakan sembuh.
Sudah 67 negara yang terinfeksi sampai saat ini.
Wabah mematikan ini, diduga berasal dari pasar hewan di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Meskipun begitu, sejumlah ahli juga meyakini makanan populer bebahan kelelawar dan ular juga berpotensi menjadi penyebab kemunculannya.
Belakangan diketahui, jual beli dan konsumsi hewan liar sudah menjadi industri yang cukup besar di China.
Oleh karena itu, kini pemerintah setempat berusaha menahan penyebaran masif Covid-19 dengan memberlakukan larangan jual beli hewan liar.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) menilai penyebaran Covid-19 di luar China lebih masif.
Pernyataan ini sesuai fakta, Italia, Diamond Princess, Korea Selatan, dan Iran menduduki kasus terbanyak di dunia.
Bahkan Italia dan Iran disebut menjadi pusat penyebaran wabah, di Benua Eropa dan Timur Tengah.
Berikut perkembangan terkini, sejumlah negara yang terinfeksi wabah corona, dilansir thewuhanvirus: