Royal Family
Mundur dari Kerajaan, Pangeran Harry Ingin Dipanggil dengan 'Nama' Baru, Bukan Sebagai Pangeran
Setelah mundur dari kerajaan, Pangeran Harry ingin dipangil dengan sebutan baru. Sebutan tersebut bukan sebagai pangeran.
Pangeran Harry memeluk Hazarika dan mulai membaca poin-poin yang disipakannya terkait program Travalyst.

Baca: Meghan Markle-Pangeran Harry Bakal Untung Miliaran hingga 3 Kali Lipat dari Kekayaan Beckham
Baca: Piers Morgan Sebut Meghan Markle & Pangeran Harry Tidak Hormat pada Ratu Elizabeth II: Keterlaluan
Baru-baru ini, Pangeran Harry kembali ke London untuk menghadiri pertemuan publik terakhir sebelumnya resmi mundur dari kerajaan.
Sang istri, Meghan, diperkirakan akan bergabung dengannya dalam beberapa hari mendatang.
Selain acara di Edinburgh, mereka akan berkunjung ke pagelaran amal tahunan di Royal Albert Hall, London.
Harry dan Meghan juga akan menghadiri ndeavour Fund Awards.
Putra kedua Pangeran Charles itu juga akan masuk ke dapur rekaman bersama Jon Bon Jovi.
Bon Jovi akan merekam ulang lagunya, "Unbroken", dengan Invictus Games Choir pada 28 Februari.
Dalam sebuah wawancara di BBC Radio 2 pada Selasa (26/02/2020) lalu, Bon Jovi sempat bercanda menyebut Harry sebagai "artis yang sebelumnya dikenal sebagai Pangeran."
Diketahui, Harry masih diizinkan untuk menggunakan gelar kerajaannya, Sir atau His ROyal Higness (HRH) hingga beberapa minggu lagi.
Ia akan menyerahkan gelarnya secara resmi pada 31 Maret 2020 mendatang.
Meghan Markle dan Pangeran Harry Menyerah, Keduanya Tak Lagi Gunakan Embel-embel 'Kerajaan'
Sejak mengumumkan mengundurkan diri dari anggota senior kerajaan Inggris, Pangeran Harry dan Meghan Markle menyatakan akan hidup terpisah dan mandiri secara finansial.
Sebagai langkah awal, keduanya berniat membangun badan amal dan menjalin kerjasama komersil dengan beberapa perusahaan.
"Sussex Royal," disebut-sebut akan menjadi nama brand mereka ke depannya.
Namun, rencana tersebut rupanya terhalang restu Ratu Elizabeth II.