Sabtu, 4 Oktober 2025

Perang di Suriah

Tentara Suriah Memperkuat Cengkraman Aleppo Sebelum Kerjasama Rusia -Turki

Pasukan pemerintah Suriah telah membuat kemajuan yang signifikan, militer mereka berhasil mendesak maju ke benteng pemberontakan terakhir.

Editor: bunga pradipta p
Zein Al Rifai / AFP - File Getty Images
Tentara Turki dan pejuang Suriah yang didukung Turki berkumpul di pinggiran utara kota Manbij di Suriah dekat perbatasan Turki pada Oktober. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pemerintah Suriah telah membuat kemajuan yang signifikan.

Pasukan militer mereka berhasil mendesak maju menuju benteng pemberontakan terakhir di barat laut negara tersebut.

Berdasar laporan dari media pemerintah, serangan ganas di Aleppo telah memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Televisi pemerintah mengatakan, pada Minggu (16/2/2020) pasukan yang didukung Rusia telah membebaskan semua desa dan kota-kota kecil di barat kota Aleppo.

Dengan dukungan Rusia melalui serangan udara, pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad telah melanjutkan serangan di wilayah Idlib, beberapa provinsi tetangga Aleppo, dan Latakia sejak Desember 2019 lalu.

Baca: PBB Sebut Situasi di Idlib, Suriah Barat Laut Memprihatinkan, Pengungsi: Bagaikan Hari Penghakiman!

Anggota ISIS berserta istri dan anak-anak mereka keluar dari desa Baghouz di provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, Kamis (14/3/2019).
Anggota ISIS berserta istri dan anak-anak mereka keluar dari desa Baghouz di provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, Kamis (14/3/2019). (AFP/Delil Souleiman)

Dilansir dari Al Jazeera, serangan udara yang terjadi disebut telah menganggu kerjasama antara Turki dan Rusia.

Sebelumnya, mereka memberikan dukungan terhadap pihak-pihak yang berselisih dan mengalami konflik.

Untuk diketahui, ketegangan yang terjadi di Aleppo sudah hampir sembilan tahun berlangsung.

Sementara, Turki mendukung beberapa kelompok pemberontak Suriah di barat laut.

Namun Turki meradang sejak serangan Suriah di provinsi Idlib menewaskan 13 tentara Turki dalam dua minggu.

Mereka telah meminta Rusia untuk menghentikan serangan dan memperingatkan akan menggunakan kekuatan militer untuk mengusir pasukan Suriah.

Kecuali, jika mereka mau  menarik diri pada akhir bulan ini.

Anak-anak berjalan di atas tanah berlumpur sambil memegang bahu di sebuah kamp di dekat desa Killi di Provinsi Idlib, Suriah.
Anak-anak berjalan di atas tanah berlumpur sambil memegang bahu di sebuah kamp di dekat desa Killi di Provinsi Idlib, Suriah. (AAREF WATAD / AFP)

Sejauh ini  Turki telah mengirim ribuan tentara dan ratusan konvoi kendaraan militer untuk memperkuat pos pengamatan di Idlib.

Pos-pos tersebut didirikan berdasarkan perjanjian de-eskalasi 2018 dengan Rusia.

Menurut perjanjian de-eskalasi, Turki memiliki 12 pos pengamatan di Idlib.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved