Mencoba Buka Pintu Pesawat Ditengah Penerbangan, Seorang Wanita Dihukum 2 Tahun Penjara
Seorang wanita berusia 26 tahun, Chloe Haines dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun setelah mencoba membuka pintu pesawat ditengah penerbangan.
Diketahui, berdasar penuturan Jaksa Michael Crimp, Chloe Haines mencampur alkohol dengan obat-obatan.
Dalam putusan hukumannya, Hakim Charles Gratwicke menyebut para penumpang yang terjebak di dalam pesawat pasti merasa tertekan.
"Orang-orang yang terjebak di ruang terbatas pesawat pasti akan tertekan, ketakutan dan membatu akibat tindakan orang dalam keadaan mabuk, yang membahayakan kehidupan mereka," tuturnya.
"Bagi sebagian orang, insiden itu akan menjadi mimpi terburuk mereka.
Berdasar data yang dilaporkan Intenational Air Transport Association (Iata) antara 2007 dan 2017 lebih dari 66 ribu insiden 'amukan' udara.
Pengacara Chloe Haines Buka Suara
Pengacara Chloe Haines, Oliver Saxby QC menggambarkan kliennya sebagai orang muda dengan banyak masalah.
Saxby mengatakan Chloe telah didiagnonis dengan penyakit mental dan belum menyentuh alkohol sejak insiden itu.
"Dia tidak hanya mabuk, dia tidak sehat," katanya.
Saxby mengatakan Chloe merasa terkejut dan malu.
"Dia sangat malu dengan apa yang dia lakukan," terangnya.
Baca: Mantan Pilot Jepang Menentang Perubahan Rute Pesawat Internasional ke Daerah Hunian Shibuya
Dilarang Terbang...
Pengadilan menyebut, Jet2 menghitung bahwa insiden itu menelan biaya £ 86.000.
Masih dikutip dari BBC, CEO maskapai, Steve Heapy mengatakan insiden tersebut sebagai kasus yang paling serius.
"Salah satu kasus paling serius dari perilaku penumpang yang mengganggu yang telah kita alami," kata Steve.
Dia mengatakan Chloe Haines sekarang dilarang seumur hidup terbang menggunakan maskapai Jet2.
Heapy mengatakan, Chloe telah menyebabkan kesulitan bagi pelanggan dan juga kru Jet2.
"Kami tidak akan mentolerir ini pada penerbangan kami," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)