Senin, 6 Oktober 2025

Mencoba Buka Pintu Pesawat Ditengah Penerbangan, Seorang Wanita Dihukum 2 Tahun Penjara

Seorang wanita berusia 26 tahun, Chloe Haines dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun setelah mencoba membuka pintu pesawat ditengah penerbangan.

Kolase Tribunnews/Linkedin jet2 dan tangkap layar video bbc-Chloe Haines
Kolase Tribunnews/Linkedin jet2 dan tangkap layar video bbc-Chloe Haines 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita berusia 26 tahun dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun setelah mencoba membuka pintu pesawat ditengah penerbangan.

Chloe Haines dinyatakan bersalah atas insiden tersebut oleh Chelmsford Crown Court pada Rabu (12/2/2020).

Ia juga didakwa membahayakan keselamatan pesawat dan menyerang seorang anggota awak kabin.

Diketahui, insiden tersebut terjadi dalam penerbangan Jet2, Juni 2019 lalu.

Dikutip dari Independent, pesawat tersebut terbang menuju Dalaman, Turki pada 22 Juni 2019.

Pesawat itu membawa 206 orang dalam penerbangan itu.

A woman who tried to open a passenger plane door mid-flight has been jailed for two years., The court heard Chloe Haines, 26, from High Wycombe, shouted “I’m going to kill you all”
A woman who tried to open a passenger plane door mid-flight has been jailed for two years., The court heard Chloe Haines, 26, from High Wycombe, shouted “I’m going to kill you all” (BBC)

Akibat insiden itu, pesawat yang Chloe tumpangi itu pun terpaksa kembali ke Inggris.

Royal Air Force (RAF) memerintahkan dua jet Eurofighter Typhoon untuk mencegat pesawat tersebut.

Satu anggota kru kabin, Charley Coombes mengalami luka gores ketika ia mencoba mencegah insiden itu terjadi.

Chloe Haines sempat berteriak "Aku akan membunuh kalian semua," dan membuka pintu.

Dikutip dari BBC, seorang penumpang mengatakan kepada polisi bahwa ia ketakutan.

"Aku sangat khawatir dia akan membuka pintu," katanya.

Chloe Mengaku Bersalah

Chloe Haines mengaku ia bersalah pada sidang sebelumnya.

Ia menuturkan bahwa sempat pingsan dan tidak begitu ingat apa yang terjadi dalam insiden tersebut.

Diketahui, berdasar penuturan Jaksa Michael Crimp, Chloe Haines mencampur alkohol dengan obat-obatan.

Dalam putusan hukumannya, Hakim Charles Gratwicke menyebut para penumpang yang terjebak di dalam pesawat pasti merasa tertekan.

"Orang-orang yang terjebak di ruang terbatas pesawat pasti akan tertekan, ketakutan dan membatu akibat tindakan orang dalam keadaan mabuk, yang membahayakan kehidupan mereka," tuturnya.

"Bagi sebagian orang, insiden itu akan menjadi mimpi terburuk mereka.

Berdasar data yang dilaporkan Intenational Air Transport Association (Iata) antara 2007 dan 2017 lebih dari 66 ribu insiden 'amukan' udara.

Jet2
Jet2 (LinkedIn Jet2.com and Jet2holidays)

Pengacara Chloe Haines Buka Suara

Pengacara Chloe Haines, Oliver Saxby QC menggambarkan kliennya sebagai orang muda dengan banyak masalah.

Saxby mengatakan Chloe telah didiagnonis dengan penyakit mental dan belum menyentuh alkohol sejak insiden itu.

"Dia tidak hanya mabuk, dia tidak sehat," katanya.

Saxby mengatakan Chloe merasa terkejut dan malu.

"Dia sangat malu dengan apa yang dia lakukan," terangnya.

Baca: Mantan Pilot Jepang Menentang Perubahan Rute Pesawat Internasional ke Daerah Hunian Shibuya

Dilarang Terbang...

Pengadilan menyebut, Jet2 menghitung bahwa insiden itu menelan biaya £ 86.000.

Masih dikutip dari BBC, CEO maskapai, Steve Heapy mengatakan insiden tersebut sebagai kasus yang paling serius.

"Salah satu kasus paling serius dari perilaku penumpang yang mengganggu yang telah kita alami," kata Steve.

Dia mengatakan Chloe Haines sekarang dilarang seumur hidup terbang menggunakan maskapai Jet2.

Heapy mengatakan, Chloe telah menyebabkan kesulitan bagi pelanggan dan juga kru Jet2.

"Kami tidak akan mentolerir ini pada penerbangan kami," tegasnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved