Virus Corona
Banyak Acara Batal karena Wabah Virus Corona, 6 Ribu Pasangan Nikah Massal: Pasangan Belum Kenal
Enam ribu pasangan dari 64 negara ambil bagian dalam pernikahan massal di Korea Selatan di tengah wabah virus Corona menyerang negara itu
AFP melaporkan, festival, upacara kelulusan, dan konser K-pop telah dibatalkan karena kekhawatiran acara besar dapat memfasilitasi penularan virus.
Kelompok-kelompok agama telah diminta untuk bekerja sama dalam mencegah penyebaran corona virus baru.
Namun, gereja melanjutkan acara itu seperti yang telah dilakukan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke 100 kelahiran Moon.
Menurut AFP, pengikut gereja berasal dari China dilarang hadir.

Sejarah
Pernikahan massal telah berlangsung sejak awal 1960-an
Gereja Unifikasi, yang didirikan oleh Sun, terkenal karena menyelenggarakan pernikahan massal seperti itu, menurut The Guardian.
Pernikahan massal ini sering diadakan di stadion olahraga dengan puluhan ribu pasangan, dan telah menjadi ciri khas gereja sejak awal 1960-an.
Sementara pernikahan massal pertama hanya melibatkan beberapa lusin pasangan.
Jumlahnya dengan cepat bertambah selama bertahun-tahun.
Pada tahun 1997, sebanyak 30.000 pasangan menikah di Washington selama upacara semacam itu.
Tidak saling kenal
The Guardian melaporkan, pasangan tersebut sering tidak mengenal satu sama lain sebelum pernikahan mereka.
Banyak yang secara pribadi dikenalkan oleh Moon, yang menganggap pernikahan merupakan hasil dari cinta yang romantis.
Moon dilaporkan memiliki preferensi untuk pernikahan lintas budaya, yang berarti bahwa pasangan sering tidak memiliki bahasa yang sama.
Menurut Reuters, para kritikus menyebut pernikahan massal seperti itu merupakan aliran sesat dan mencela gereja.
Mereka juga menuduh gereja mengindoktrinasi pengikutnya, yang sering dikenal sebagai "Moonies".
Menurut CNN, Moon meninggal di Korea Selatan pada usia 92 tahun 2012, karena komplikasi terkait pneumonia. (*)
(Tribunnews.com/Chrysnha)