Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Xi Jinping Belum Gubris Tawaran AS soal Pengiriman Bantuan ke China Hadapi Virus Corona

Namun, ia berharap China mau menerima tawaran bantuan dari Amerika Serikat

Penulis: Fitri Wulandari
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Seorang pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (28/1/2020) kemarin mengatakan dia menawarkan untuk mengirimkan tim dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS ke China demi membantu penanganan wabah virus corona.

Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar tidak menjelaskan secara rinci terkait bagaimana tanggapan Menteri Kesehatan China atas tawarannya itu.

Baca: Virus Corona, Australia akan Evakuasi Warganya dari Wuhan dan Diisolasi Di Pulau Christmas

Namun, ia berharap China mau menerima tawaran bantuan dari AS.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa kemarin, mengatakan China telah setuju untuk mengizinkan para pakar kesehatan global masuk ke negara tersebut.

Dikutip dari laman The Washington Post, Rabu (29/1/2020), Presiden China Xi Jinping menyampaikan pada Selasa, bahwa negaranya terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam penanganan wabah virus corona ini, karena jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan.

Korban tewas pun telah meningkat menjadi 132 orang di China, dengan lebih dari 5.974 kasus infeksi dikonfirmasi hingga Rabu pagi waktu setempat.

Peningkatan kasus pun mengalami lonjakan per harinya sekitar lebih dari 1.000 kasus.

Negara-negara lain turut melaporkan ada lebih banyak orang telah terinfeksi, dan nyaris seluruhnya merupakan turis asal China.

Sementara itu, Jerman melaporkan pada Selasa malam terkait adanya tiga kasus baru dan mengatakan bahwa mereka yang diduga terinfeksi ini terhubung dengan pasien pertama Jerman, yakni laki-laki berusia 33 tahun yang kemungkinan besar tertular corona oleh seorang koleganya dari China yang ia temui di salah satu kota di Jerman.

Kemudian Hong Kong telah mengumumkan langkah dramatisnya utnuk membendung serbuan warga China daratan ke wilayah itu.

Pemerintah Hong Kong menutup dua jalur kereta api, feri dan bus wisata lintas batas.

Penerbangan ke China daratan pun akan dibatalkan setengahnya, dan visa individu ke China tidak akan lagi dikeluarkan mulai Kamis mendatang.

Maskapai United Airlines pun menangguhkan beberapa penerbangan dari AS ke China setelah permintaan turun drastis.

Sejumlah negara, termasuk Prancis, Korea Selatan, Kanada, Inggris serta AS pun sedang menyusun rencana untuk mengevakuasi warganya dari pusat penyebaran wabah di kota Wuhan, provinsi Hubei, China.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved