Virus Corona
Virus Corona Jadi Ancaman Nyata Sektor Pariwisata China
Wabah ini akhirnya berdampak pada perekonomian negara maju tersebut, tepat sebelum perayaan Tahun Baru China.
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Virus corona saat ini telah menyebar ke seluruh wilayah China dan sekitarnya, penyakit ini pun telah menginfeksi ratusan orang dan menyebabkan puluhan tewas.
Wabah ini akhirnya berdampak pada perekonomian negara maju tersebut, tepat sebelum perayaan Tahun Baru China.
Hal itu karena jumlah kasus yang berujung kematian ini dikonfirmasi meningkat secara cepat.
Baca: Wali Kota Wuhan, Zhoe Xianwang Akui Kewalahan Atasi Kasus Virus Corona, Limpahkan ke Perdana Menteri
Baca: FOTO-FOTO Kondisi Terkini Wuhan Pasca-Virus Corona Merebak dan Kota Diisolasi
China pun telah mengisolasi Hubei, provinsi yang diduga menjadi awal kemunculan virus mematikan ini.
Termasuk Wuhan, kota yang masuk dalam provinsi Hubei, di mana masyarakatnya terbiasa mengonsumsi kuliner lokal ekstrem.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (27/1/2020), virus ini, pada akhirnya 'menghancurkan' rencana ribuan turis China yang hendak berlibur, tepat satu hari sebelum Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi dimulai pada Jumat lalu.
Musim ini sebenarnya merupakan periode tersibuk di China karena bertepatan dengan liburan tradisional serta musim belanja masyarakat lokal.
Periode ini biasa dihabiskan masyarakat China untuk berlibur dan membeli hadiah untuk keluarga mereka.
Lesunya Sektor Pariwisata
Dengan ditutupnya jaringan transportasi di kota-kota yang terkena dampak penyebaran wabah, Grup Kereta Api Negara China mengatakan penumpang bisa memperoleh pengembalian uang untuk tiket kereta api nasional.
Selain pembatalan penerbangan ke dan dari Wuhan, beberapa maskapai penerbangan memang telah menghindari 'kota terisolir' itu.
Penumpang asal China yang telah memesan tiket ke atau dari Wuhan pun dapat meminta pengembalian uang sepenuhnya dari maskapai, seperti yang disampaikan regulator penerbangan sipil negara itu yang mengumumkan kabar tersebut pada awal pekan ini.
Sementara itu, sejumlah kota di China mulai melakukan pencegahan terjadinya interaksi secara besar-besaran dalam upaya nyata menghentikan risiko terjadinya infeksi.
Pada Kamis lalu, Beijing membatalkan acara publik utamanya, termasuk pameran Kuil Tahun Baru China.
Begitu pula kota besar lainnya, Shanghai, yang jauh lebih dekat dengan pusat kawasan wabah.