Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Penyebaran Virus Corona China, Mahasiswa WNI di Wuhan Memutuskan Berdiam Diri di Kamar

Rio Alfi, satu di antara mahasiswa WNI menuturkan ada 93 mahasiswa dari Indonesia yang berada di Wuhan, dan tidak bisa pulang ke Indonesia.

Tangkap Layar YouTube KompasTV
Mahasiwa Warga Negara Indonesia (WNI) Rio Alfi membagikan kondisi terkini Kota Wuhan, China pasca ditutup lantaran wabah virus corona. Berdasar penuturan Rio Alfi, seluruh aktivitas di Kota Wuhan terhenti. 

Pada 2003, rumah sakit khusus SARS dibangun dalam waktu tujuh hari.

Rumah sakit SARS itu dibangun dengan kapasitas 1.000 tempat tidur.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir portal berita lokal Jiemian melaporkan, Pemerintah Wuhan sebuah kota besar di tepi Sungai Yangtze dengan populasi 11 juta memerintahkan perusahaan konstruksi milik perat merah untuk merancang dan membangun fasilitas darurat di Distrik Caidian.

Kompleks kesehatan itu di bangun dengan luas area sekira enam hektare.

Dikabarkan pembangunan kompleks rumah sakit corona ini mendesak lantaran jumlah pasien demam mengalami lonjakan.

Sejumlah rumah sakit yang ada dipenuhi antrean panjang dan kekurangan tempat tidur.

Situasi kota Wuhan ditutup setelah Virus Corona melanda. Seperti kota mati hingga perjalanan dibatasi.
Situasi kota Wuhan ditutup setelah Virus Corona melanda. Seperti kota mati hingga perjalanan dibatasi. (Twitter @ChinaFile / Tangkap layar CNN)

Diwartakan Tribunnews sebelumnya, berikut ini secara rinci apa itu virus corona, gejala dan bagaimana penyebarannya dikutip dari boldsky :

Apa itu virus corona?

Virus corona adalah istilah yang digunakan untuk sekelompok virus terutama yang ditemukan pada hewan.

Virus corona adalah jenis penyakit zoonosis di mana infeksi menyebar dari hewan ke manusia.

Ada sekitar enam virus corona yang diidentifikasi oleh para ilmuwan hingga saat ini yang memengaruhi manusia dan menyebabkan gejala ringan hingga parah.

Namun, penyebaran virus corona baru-baru ini di China belum diidentifikasi.

Kasus pertama virus corona ditemukan pada tahun 1960 pada seorang pasien yang menderita flu biasa.

Nama 'corona' diberikan kepada virus berdasarkan bentuk mahkotanya bila dilihat dari mikroskop elektron

Virus semacam itu seringkali tidak berbahaya dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan, terutama selama musim dingin.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved