Senin, 6 Oktober 2025
Deutsche Welle

Serangan Iran di Irak, Pakar: Hanya Operasi ''Teatrikal'' Bukan Serangan Strategis

Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Irak sebagai balasan atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani. Para pakar…

"Saya pikir, mereka tidak mencoba membunuh atau melukai tentara Amerika. Saya pikir itu lebih merupakan operasi teatrikal."

Baca juga: Pemakaman Soleimani di Kerman, Puluhan Pelayat Meninggal Terinjak-Injak

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Pemimpi tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa serangan rudal Iran adalah tamparan keras bagi AS. Ia menambahkan bahwa aksi militer saja masih belum cukup. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut bahwa tujuan utama Iran setelah pembunuhan Soleimani adalah memaksa AS untuk menarik semua pasukan militernya dari Timur Tengah. Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi, juga menyerukan agar AS segera menarik sekitar 5.000 tentaranya yang ditempatkan di Irak.

Namun analis urusan militer Iran, Hossein Aryan mengatakan, tujuan Iran dan Irak untuk mengusir tentara AS sulit terjadi. Sekalipun ketegangan meningkat, namun, para ahli mengatakan baik AS maupun Iran sebenarnya tidak mau ada perang terbuka di Timur Tengah.

"Saya pikir AS dan Iran tidak akan terlalu frontal berperang di Irak. Saya pikir Iran akan melanjutkan taktik mereka menggunakan serangan proksi dan menyamarkan serangannya," kata Paolo Casaca.

Ketegangan antara AS dan Iran telah berjalan hampir dua tahun, sejak Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari Perjanjian Atom Iran, yang disepakati tahun 2015 oleh Iran, AS, Prancis, Inggris, Rusia dan Jerman setelah perundingan alot. Sejak itu, Trump memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi yang menyulitkan Iran, karena mereka tidak bisa lagi menjual minyak ke luar negeri. (pkp/hp)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved