Sabtu, 4 Oktober 2025

Laut Natuna Diklaim China

Pernyataan Terbaru China soal Natuna setelah Indonesia Kirim Pesawat Tempur dan Kapal Perang

Kementerian Luar Negeri China memberikan pernyataan terbaru terkait sengketa Perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Inilah momen KRI Tjiptadi-381 mengusir kapal Coast Guard China untuk keluar ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Internasional Laut Natuna Utara. Peristiwa ini terjadi pada 30 Desember 2019. Sebelumnya, China Coast Guard tengah mengawal aktivitas perikanan. 

Dubes China Pastikan Konflik Natuna Tak Pengaruhi Investasi

Dalam kesempatan yang lain, Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, memastikan masalah di Natuna tidak pengaruhi investasi pihaknya ke Indonesia.

Menurut dia, permasalahan di Natuna bisa diselesaikan.

"Kami punya hubungan yang sangat baik di banyak area, tapi teman baik kadang punya perspektif yang berbeda. Kami bisa menyelesaikan masalah ini. Kami memiliki komunikasi yang baik dan saya pikir masalah kami akan terselesaikan dengan baik," ucapnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Rabu (8/1/2020) dikutip dari Kompas.com

Kapal KN. Sarotama-P.112 tiba di Natuna
Kapal KN. Sarotama-P.112 tiba di Natuna (Kemenhub)

Dia mengatakan, pertikaian soal Natuna tidak akan memberi pengaruh kepada hubungan ekonomi kedua negara termasuk investasi China di Indonesia.

Senada, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan kalau pertikaian di Natuna juga tidak memberi pengaruh terhadap ekonomi Indonesia.

"Enggak ada. Kayak kakak beradik kan suka juga gesekan," ucap dia di kesempatan yang sama.

Pesawat Temput hingga Kapal Perang Jaga Natuna

Sebelumnya, TNI AU mengirimkan 4 pesawat jet tempur F-16 Fighting Falcon dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru untuk memperkuat patroli udara di Perairan Natuna.

Sementara Badan Keamanan Laut (Bakamla) berencana mengirimkan dua unit kapal perang tambahan ke Perairan Natuna.

Kepala Bakamla Laksmana Madya Achmad Taufiqoerrochman bersiap mengirim tambahan lagi 2 unit Kapal perang (KRI).

Upaya tersebut dilakukan untuk mengusir sekaligus mengimbangi kekuatan kapal China yang masih bertahan di Perairan Natuna.

Dua kapal perang KRI tersebut rencananya akan diberangkatkan dari Batam.

"Kita imbangi mereka, yang jelas saya akan memberangkatkan dua KRI dari Batam," kata Achmad seusai Rakorsus Pengamanan Laut di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020) sebagaimana dikutip dari TribunBali.

Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO (TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO)

Achmad mengatakan, jumlah kapal China yang masuk perbatasan Indonesia masih belum bertambah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved